Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Putin Tantang Biden, Orang Gedung Putih Nyamber: Pak Presiden Sibuk

Putin Tantang Biden, Orang Gedung Putih Nyamber: Pak Presiden Sibuk Kredit Foto: AP Photo
Warta Ekonomi, Washington -

Pemerintahan Joe Biden telah menolak undangan terbuka dari Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengadakan debat publik secara langsung. Sekretaris pers Gedung Putih menjelaskan bahwa POTUS, sebutan untuk Presiden Amerika Serikat (AS), “cukup sibuk” dengan hal-hal lain.

Ditanya oleh wartawan pada Kamis (18/3/2021) apakah Biden akan mempertimbangkan tawaran dari presiden Rusia itu, Juru Bicara Jen Psaki menjawab dengan penolakan.

Baca Juga: Rasisme Meningkat, Biden dan Harris Temui Para Pemimpin Asia

Psaki mengatakan dia tidak memiliki berita tentang pertemuan Biden dengan Putin di masa depan, secara virtual atau cara lainnya, dan bahwa jadwal presiden sudah penuh.

"Saya harus menghubungi Anda kembali jika itu adalah sesuatu yang kami hibur. Saya akan mengatakan bahwa presiden sudah melakukan percakapan dengan Presiden Putin, meskipun masih ada lebih banyak pemimpin dunia yang belum dia temui, ”katanya, mengacu pada panggilan telepon antara kedua pemimpin pada Januari.

“Kami terlibat dengan para pemimpin Rusia, anggota pemerintah, di semua tingkat, tetapi saya tidak memiliki apa pun untuk dilaporkan kepada Anda terkait pertemuan di masa mendatang. Presiden, tentu saja, akan berada di Georgia besok dan cukup sibuk,” ujar Psaki sebagaimana dilansir RT.

Undangan disampaikan Putin setelah Biden mengatakan bahwa dia menganggap presiden Rusia itu sebagai "pembunuh" selama wawancara dengan ABC News awal pekan ini.

Biden juga mengklaim bahwa dia telah memperingatkan pemimpin Rusia itu tentang tanggapan keras AS jika pemerintah menemukan bukti campur tangan dalam perlombaan 2020.

Putin menanggapi komentar tersebut dengan mendoakan Biden agar dalam “kesehatan yang baik” dan mendesak pemimpin AS itu untuk bergabung dengannya dalam percakapan langsung "tanpa penundaan, langsung secara terbuka," di mana keduanya dapat membahas hubungan bilateral alih-alih saling serang.

Hubungan AS-Rusia telah mengalami penurunan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dengan pemerintahan Obama dan Trump memberlakukan rangkaian sanksi terhadap Moskow atas sejumlah tuduhan, termasuk klaim campur tangan dalam pemilihan Amerika, tuduhan yang secara tegas dibantah oleh Kremlin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: