Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Komitmen Pemerintah untuk Transisi Menuju Energi Ramah Lingkungan

Komitmen Pemerintah untuk Transisi Menuju Energi Ramah Lingkungan Kredit Foto: PLN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menegaskan kembali komitmen pemerintah mendorong transisi energi Energi. Penggunaan bahan bakar fosil untuk transportasi terus ditekan. Demikian juga pemanfaatan minyak dan gas bumi untuk kegiatan rumah tangga.

"Indonesia menargetkan penurunan emisi dari kegiatan meliputi transportasi, kelistrikan, dan industri pada tahun 2030 sebesar 314 juta ton karbondioksida," ujar Arifin pada akhir pekan lalu.

Baca Juga: Lewat PLB, Pertamina Ajak Masyarakat Pakai BBM Ramah Lingkungan

Untuk mencapai target tersebut, lanjut dia pemerintah perlu mengampanyekan energi terbarukan dengan lebih masif. Pemerintah juga perlu melakukan konservasi energi, memperbanyak pembangkit energi bersih, mendorong fuel switching, dan membiasakan reklamasi pasca tambang.

Langkah lainnya dengan penerapan kebijakan energi nasional (KEN) yang berfokus kepada transisi pengurangan pemakaian energi fosil.

"Target transisi energi kami ditetapkan dengan target yang ambisius menuju energi bersih. Pengembangan PLTS akan coba kami percepat, karena investment cost-nya lebih murah hingga 1,3 kali dari energi lainnya, lalu sudah diproduksi dalam bentuk modul-modul jadi mudah untuk pemasangannya," jelas Arifin.

Arifin mengatakan pengembangan PLTS skala besar dengan besaran kapasitasnya sebesar 5,432 Mega Watt yang akan dibangun dari tahun 2021-2030 ditargetkan menurunkan emisi hingga 7,96 juta ton karbondioksida. Beberapa proyek juga dijalankan seperti kick off PLTS terapung Waduk Cirata sebesar 145 MWp yang ditargetkan akan selesai pada tahun 2022.

Selanjutnya, pengembangan PLTS atap juga menjadi fokus dengan target dari tahun 2021-2030 sebesar 2,145 Giga Watt yang ditargetkan dipasang pada bangunan dan fasilitas milik BUMN, industri dan bisnis, rumah tangga, konsumen PLN, kelompok sosial, dan gedung pemerintah.

"Tahun 2020 dari kementerian ESDM sudah melakukan konversi yaitu menggantikan pembangkit listrik tenaga diesel yang biasanya dipakai untuk melistriki daerah-daerah timur, kita gantikan pembangkitnya yang awalnya menggunakan diesel diganti dengan gas,” jelasnya.

Total terdapat 2.130 daerah tersebar di seluruh Indonesia, yang akan digali  potensi energi baru terbarukannya. Menurut Arifin pemerintah juga sedang mengembangkan PLTU dengan teknologi co-firing biomassa.

Sementara itu untuk mengurangi timbunan sampah, Kementerian ESDM sedang mengembangkan Refuse Derived Fuel (RDF) yaitu bahan bakar yang berasal dari limbah rumah tangga, industri, pertanian dan juga kegiatan lainnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: