Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementerian ESDM Bawa Update Kilang Tuban, Begini Katanya

Kementerian ESDM Bawa Update Kilang Tuban, Begini Katanya Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Proyek Strategis Nasional (PSN) Kilang Tuban, yang digarap PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) bersama perusahaan migas asal Rusia, Rosneft, masih mandek di tahap penyelesaian dokumen keputusan investasi akhir atau Final Investment Decision (FID). Dengan nilai investasi mencapai Rp238,25 triliun, proyek ini dinilai mendesak untuk segera dirampungkan.

“Ya, masih itu, untuk proses (masih) FID-nya,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana saat ditemui di Kantor ESDM, Jakarta, Jumat (3/1/2025).

Dadan mengungkapkan bahwa proyek Kilang Tuban dianggap vital dan merupakan prioritas pemerintah untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar dan petrokimia dalam negeri.

Baca Juga: Bahlil: Nasib PSN Kilang Tuban Ditentukan Maret 2025

Dadan menegaskan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam apabila proyek ini terus terhambat. “Pak Menteri menyampaikan (target final Maret 2025) dan menurut saya wajar dong menyampaikan. Kalau tidak jadi, kalau tidak jalan-jalan, masa Pemerintah diam. Kan penting, proyek ini penting untuk nasional,” ujarnya.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebelumnya menyatakan bahwa keputusan final terkait kerja sama antara KPI dan Rosneft akan ditentukan pada Maret 2025. Hal ini ia sampaikan saat kunjungan ke SPBUN Manggar Baru, Balikpapan, Sabtu (14/12/2024). “Masih di dalam pembahasan, tadi saya bicara dengan Pertamina. Akan mereka selesaikan di Bulan Maret ini, Pertamina dengan Rosneft,” ujar Bahlil.

Baca Juga: PSN Kilang Tuban Berlanjut Tanpa Kejelasan, Bahlil Ungkap Kemungkinan Gaet Investor Baru

Proyek ini dirancang untuk memproduksi bahan bakar minyak (BBM) dengan standar Euro V, menghasilkan total produksi 12,8 juta kilo liter (kl) per tahun. Rincian produksi tersebut meliputi avtur sebesar 1,49 juta kl, diesel 5,2 juta kl, RON 92 sebanyak 5,95 juta kl, dan RON 95 sebesar 0,16 juta kl.

Selain itu, Kilang Tuban juga dirancang untuk memproduksi 4,70 juta ton petrokimia per tahun, termasuk 1,3 juta ton paraxylene, 510 ribu ton styrene, 650 ribu ton LLDPE/HDPE, 1,16 juta ton polypropylene, dan sejumlah produk lainnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: