Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

TMII Diambil Alih Pemerintah, Pangeran Cendana Mati Kutu

TMII Diambil Alih Pemerintah, Pangeran Cendana Mati Kutu Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar

Dalam audit BPK sejak 2018-2020 juga tak ditemukan adanya kasus yang mengakibatkan kerugian negara. Dari laporan BPK, ia juga mencermati bahwa tidak ada lagi kewajiban yang tidak disetorkan TMII.

“Kalau memang ada, kami ditegur oleh BPK. Tetapi BPK menyatakan kami tidak ada kerugian negara untuk hal ini,” tegasnya.

 

Lantas ke mana anak-anak Cendana? Anak keempat Soeharto, Siti Hediati Hariyadi atau dikenal dengan sapaan Titiek Soeharto tidak merespon panggilan dari Rakyat Merdeka, kemarin. Namun di akun Instagram miliknya, janda dari Prabowo Subianto ini mengunggah foto saat sedang menembak. Dari keterangan foto, ia tengah mengikuti Danjen Kopassus Open Championship 2021, di Kartosuro, Solo. Namun, acaranya bukan digelar kemarin. Melainkan, sehari sebelumnya. Yakni, Sabtu (10/4).

Baca Juga: Orang Pro Jokowi Bongkar-bongkaran, Anak Buah Habib Si Munarman Terpojok: Mentalnya Anjlok...

Dalam salah satu foto, ia juga terlihat kompak berpose dengan abangnya Bambang Trihatmodjo. Keduanya mengacungkan telunjuk dan jempok bak pistol. Mirip kode 2 jari pendukung Prabowo-Sandiaga di Pilpres lalu.

Pangeran Cendana, yakni Hutomo Mandala Putra alias Tommy juga belum bersuara. Beberapa orang dekatnya, termasuk elit di Partai Berkarya enggan memberikan komentar. “Saya gak bisa nanggapin mas,” kata Rachmad, politisi Partai Berkarya. Ia justru meminta untuk menyadur pernyataan Direktur Utama TMII Tanribali Lamo.

Apa tanggapan Istana? Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin menegaskan, TMII itu aset negara. Harusnya, ada kontribusi terhadap negara selain pajak.

Selain itu, TMII yang dilaporkan kerap merugi. Sekitar Rp 50 miliar pertahun di bawah kelolaan yayasan keluarga Soeharto itu, juga jadi alasan kenapa TMII diambil alih negara.

“Artinya, ada yang salah dari manajemennya dan marketingnya,” kata Ngabalin, dalam perbincangan dengan Rakyat Merdeka, tadi malam.

Ia membantah tudingan adanya rencana pemerintah mengalihkan TMII dari yayasan milik keluarga Soeharto ke yayasan baru, milik keluarga Presiden Jokowi. Menurutnya, tudingan itu hoax.

“Ini asli informasi yang sangat menyesatkan publik. Bohong. Atas nama KSP, Bang Ali bantah. Tidak benar itu, fitnah,” tegasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: