Muncul Laporan yang Berbunyi Amerika dan Korsel Wajib Kalahkan Korut karena...
Korea Utara (Korut) di bahwa kepemimpinan Kim Jong-un bertujuan untuk memberdayakan persenjataan nuklirnya dengan menambahkan 242 rudal nuklir dan lusinan rudal balistik antara benua dalam enam tahun ke depan.
Begitu laporan bersama oleh Asan Institute for Policy Studies dan Rand Corp di Santa Monica, California.
Baca Juga: Hampir Buntu, Upgrade Rudal Balistik Nuklir Korut Jalan Terus
Laporan tersebut memperingatkan bahwa upaya dialog saja kemungkinan besar tidak akan efektif dalam mengurangi ancaman dari Korut, dan menyarankan langkah penyebaran senjata nuklir taktis di Korea Selatan (Korsel).
Karena kurangnya sarana politik dan ekonomi, serta keterbatasannya sebagai militer konvensional, Korut telah memfokuskan pada pengembangan senjata nuklir selama lebih dari 30 tahun.
Laporan tersebut mengatakan bahwa rezim Korut mengembangkan senjata nuklir sebagai alat untuk mencapai tiga tujuan.
"1) Memastikan kelangsungan hidup rezim dan mempertahankan kendali mutlak atas wilayahnya; 2) Mengejar penyatuan dengan Korea Selatan di bawah kepemimpinan Korea Utara, karena keberadaan Korea Selatan yang bebas dan makmur mengancam rezim; dan 3) menantang dominasi AS dan menghindari ketergantungan berlebihan pada China dengan menjadi kekuatan besar regional,” kata laporan itu seperti dikutip dari TRT World, Rabu (14/4/2021).
Setelah uji coba nuklir pertama pada tahun 2006, Korut terus meningkatkan kemampuan nuklir dan teknologi rudal balistik jarak jauhnya, terutama selama kepemimpinan Kim Jong-un saat ini.
Laporan tersebut memperkirakan bahwa Korut telah memperoleh 30-36 kg plutonium dan 175-645 kg uranium yang diperkaya pada 2019.
"Berdasarkan angka-angka ini, jumlah total senjata nuklir Korea Utara pada tahun 2027 akan menjadi antara 151 dan 242, di samping puluhan Rudal Balistik Antarbenua (ICBM) seluler," perkiraan laporan tersebut.
Dengan persenjataan nuklirnya, strategi Korut difokuskan pada pencegahan dengan pembalasan, serta memisahkan Amerika Serikat (AS) dari sekutu regionalnya, Korsel dan Jepang.
Korut akan meningkatkan ketegangan menjadi perang nuklir skala penuh yang akan menghancurkan Semenanjung Korea, serta kawasan Asia-Pasifik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto