Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Karena Alasan Ini, Arab Saudi Skeptis Gak Ada Tujuan Baik dalam Pengayaan Uranium Iran

Karena Alasan Ini, Arab Saudi Skeptis Gak Ada Tujuan Baik dalam Pengayaan Uranium Iran Presiden Hassan Rouhani (kiri ke-2) ditunjukkan sentrifugal uranium canggih Iran. | Kredit Foto: Reuters

“Kerajaan menekankan pentingnya komunitas internasional mencapai kesepakatan dengan tekad yang lebih kuat dan lebih lama, dengan cara yang memperkuat langkah-langkah pemantauan dan kontrol serta memastikan mencegah Iran memperoleh senjata nuklir atau mengembangkan kemampuan yang diperlukan untuk itu, dan memperhitungkan kedalaman kekhawatiran negara-negara di kawasan itu tentang langkah-langkah eskalasi yang diambil Iran untuk mengacaukan keamanan dan stabilitas kawasan, termasuk program nuklirnya,” papar pernyataan Kementerian Luar Negeri Kerajaan Saudi.

Arab Saudi dan sekutunya di Teluk, yang juga khawatir tentang rudal balistik Iran dan jaringan proksi regional, telah mendukung langkah mantan Presiden AS Donald Trump untuk keluar dari perjanjian nuklir pada tahun 2018 dan memberlakukan kembali sanksi keras terhadap Iran.

Arab Saudi dan Iran telah terlibat dalam beberapa perang proksi di wilayah tersebut, termasuk di Yaman di mana gerakan Houthi yang berpihak pada Iran telah meluncurkan serangan rudal dan drone lintas batas di Saudi.

Duta Besar Rayd Krimly yang sekaligus kepala perencanaan kebijakan di Kemlu Saudi, mengatakan kepada Reuters bahwa perjanjian apa pun yang tidak secara efektif menangani kekhawatiran negara-negara di kawasan itu tidak akan berhasil.

"Kami ingin memastikan minimal bahwa setiap sumber daya keuangan yang tersedia untuk Iran melalui kesepakatan nuklir tidak digunakan untuk mengguncang kawasan itu," ungkap Krimly.

"Kami akan melakukan semua yang kami bisa (jadi) kesepakatan nuklir adalah titik awal, bukan titik akhir dalam proses ini," papar dia.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: