"Dulu sayur dan ikan beli. Sekarang sudah tidak. Kami juga sudah menjual sayuran dari demplot kepada ibu-ibu lain,” ujar Sunarti penuh bangga.
Kelompok perempuan petani ini sudah mengelola 15 unit kolam terpal di setiap rumah anggota kelompok. Ikan lele dan nila telah dipanen sejak bulan Januari tahun ini. Hasil panen harian ikan tersebut menjadi sumber lauk utama bagi setiap rumah anggota kelompok dan sebagian dijual apabila ada tetangga yang memerlukan.
Sejak mengurus Kelompok Tani ini, aktivitas harian Sunarti jadi lebih sibuk. Setelah menjalani peran domestik mengurus rumah tangga, ia pergi ke sawah untuk merawat padi. Selepas dari sawah, Sunarti mengunjungi lahan kelompok untuk memantau tanaman porang dan kelor yang mereka tanam. Menjelang malam dia memberi pakan untuk ikan lele di kolam terpal.
Kelompok Wanita Peduli Gambut di Pangkoh Sari ini juga telah menjalin kerjasama dengan BUMDes di desa mereka. BUMDes Farm Jaya menjadi pemasok bibit sayuran untuk kelompok, dengan harga lebih murah dibandingkan dengan bibit sayur yang beredar di sekitar desa.
Sementara itu, kelompok menjual sayur hasil panen ke BUMDes Farm Jaya. Baru-baru ini, BUMDes sepakat memesan sayur hasil panen dari kelompok untuk keperluan pasca lebaran nanti.
Meski terlihat biasa, sesungguhnya yang dilakukan Sunarti dan kelompok Wanita Peduli Gambut di Pangkoh Sari ini sangat mulia. Mereka merintis ketahanan pangan di tingkat keluarga. Dari pengakuan Sunarti, terlihat bagaimana sekarang nutrisi keluarga yang penting yakni sayur-mayur dan protein sudah bisa dihasilkan sendiri.
Selain mereka merawat sawah dengan baik, semua bentuk pemanfaatan lahan gambut itu bertujuan untuk menjadikan lahan-lahan gambut yang biasa terlantar menjadi produktif sehingga meminimalkan kebakaran.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: