Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengintip 3 Saham Terbaik Warren Buffett yang Disebut Lebih Berharga dari Dogecoin

Mengintip 3 Saham Terbaik Warren Buffett yang Disebut Lebih Berharga dari Dogecoin Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Miliarder investor Warren Buffett pernah berkata bahwa Bitcoin adalah racun tikus. Meski demikian, hingga kini, Buffett belum berkomentar tentang Dogecoin. Tetapi, Buffett telah menjelaskan pandangannya secara keseluruhan tentang cryptocurrency dalam wawancara CNBC tahun lalu.

"Cryptocurrency pada dasarnya tidak memiliki nilai dan tidak menghasilkan apa-apa. Mereka tidak mereproduksi, mereka tidak bisa mengirimi Anda cek, mereka tidak bisa melakukan apa-apa, dan apa yang Anda harapkan adalah ada orang lain yang datang dan membayar Anda lebih banyak uang untuk mereka di kemudian hari, tapi kemudian orang itu mendapat masalah. Dari segi nilai: nol." tegasnya sebagaimana dikutip dari The Motley Fool di Jakarta, Senin (26/4/21).

Baca Juga: Mengintip 3 Sektor Besar di Portofolio Investasi Warren Buffett, Nggak Aneh Cuannya Super!

Dengan pandangan itu, setiap perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh Buffett melalui perusahaannya, Berkshire Hathaway akan jauh lebih unggul daripada Dogecoin atau mata uang kripto lainnya dalam jangka panjang. Dan kamu harus tahu, tiga saham pilihan Warren Buffett ini konon lebih baik daripada Dogecoin!

1. Amazon

Analis Jefferies Bren Thill baru-baru ini memperkirakan saham Amazon bisa melonjak 70% selama tiga tahun ke depan. Ya meski kedengarannya seperti kacang tanah jika dibandingkan dengan pendapatan Dogecoin dari tahun ke tahun yang meningkat lebih dari 3.700%. Namun, kalau kamu menyetujui gagasan Buffett bahwa cryptocurrency tidak memiliki nilai intrinsik, memiliki Amazon adalah proposisi yang jauh lebih menarik daripada memiliki Dogecoin.

Jika mengesampingkan perbandingan cryptocurrency untuk saat ini, alasan utama untuk membeli Amazon adalah prospek pertumbuhannya. Bahkan dengan pertumbuhan yang pesat, e-commerce masih hanya mencapai 14% dari total penjualan ritel pada kuartal keempat tahun 2020. Amazon jelas memiliki banyak ruang untuk tumbuh di pasar intinya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: