Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sobat Warren Buffett Makin Menghina Bitcoin, Katanya: Perkembangan Bitcoin Menjijikan

Sobat Warren Buffett Makin Menghina Bitcoin, Katanya: Perkembangan Bitcoin Menjijikan Charlie Munger, Wakil Ketua Berkshire Hathaway Inc. | Kredit Foto: REUTERS/Lane Hickenbottom
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Berkshire Hathaway, Charlie Munger yang merupakan sobat Warren Buffett semakin menghina bitcoin di tengah rekor harga atas aset digital tahun ini. Pria berusia 97 tahun itu mengaku benci atas kesuksesan bitcoin.

"Saya tidak menyambut mata uang yang begitu berguna bagi penculik dan pemeras dan sebagainya, saya juga tidak suka hanya menyerahkan miliaran dolar ekstra Anda kepada seseorang yang baru saja menemukan produk keuangan baru begitu saja." ujar Munger, sebagaimana dikutip dari CNBC International di Jakarta, Senin (3/5/21).

“Saya pikir saya harus mengatakan dengan rendah hati bahwa seluruh perkembangan sialan itu menjijikkan dan bertentangan dengan kepentingan peradaban,” tambahnya selama sesi Tanya Jawab di pertemuan pemegang saham tahunan Berkshire, Sabtu.

Baca Juga: Gak Main-Main, Para Ahli Prediksi Harga Bitcoin Dapat Lampaui Rp1,7 M!

Sementara itu, Buffett mengatakan dia tidak ingin berkomentar langsung tentang token digital karena dia tidak ingin mendapat kesedihan dari semua orang yang terlibat.

Sebagaimana diketahui, cryptocurrency terbesar di dunia menikmati reli yang memukau tahun ini, masing-masing mencapai USD60.000 (Rp867 juta) pada bulan April akibat dari keterlibatan Tesla hingga bank-bank besar seperti Wall Street atas bitcoin.

Tesla belum lama ini membuat taruhan USD1,5 miliar (Rp21 triliun) pada bitcoin dan sekarang menerima mata uang digital itu sebagai metode pembayaran untuk mobilnya. Sementara Goldman Sachs dan Morgan Stanley ingin menawarkan eksposur bitcoin kepada klien kaya mereka.

Bitcoin terakhir diperdagangkan di atas USD57.000 (Rp824 juta), naik dari sekitar USD30.000 (Rp433 juta) pada awal 2021, menurut Coin Metrics.

Munger telah lama mengkritik bitcoin karena volatilitasnya yang ekstrim dan kurangnya regulasi. Pada pertemuan pemegang saham tahunan untuk Daily Journal pada bulan Februari, Munger mengatakan bitcoin terlalu fluktuatif untuk berfungsi dengan baik sebagai alat tukar.

"Ini benar-benar semacam pengganti emas yang artifisial. Dan karena saya tidak pernah membeli emas, saya tidak pernah membeli bitcoin,” ujar Munger. “Bitcoin mengingatkan saya pada apa yang dikatakan Oscar Wilde tentang perburuan rubah. Dia bilang itu mengejar yang tidak bisa dimakan dan tak bisa bicara,” tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: