Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Emas Perhiasan Dorong Inflasi April, Efek Ramadan?

Emas Perhiasan Dorong Inflasi April, Efek Ramadan? Pedagang melayani pembeli di pusat penjualan emas London Kota Lhokseumawe, Aceh, Kamis (21/4/2021). Harga emas murni di tempat tersebut naik dari Rp750 ribu per gram menjadi Rp 794 ribu per gram. | Kredit Foto: Antara/Rahmad
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tingkat inflasi April meningkat tipis dibanding Maret lalu. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan inflasi April sebesar 0,13% secara bulanan.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan angka tersebut naik dibanding bulan sebelumnya yang hanya 0,08%. Sehingga secara tahunan, inflasi IHK April 2021 tercatat 1,42% (yoy), sedikit lebih tinggi dari inflasi bulan lalu sebesar 1,37% (yoy).

Baca Juga: Daging Ayam Hingga Emas Perhiasan Picu Inflasi April

“Perkembangan ini dipengaruhi oleh peningkatan inflasi kelompok inti dan administered prices, di tengah perlambatan inflasi kelompok volatile food,” Kata Erwin di Jakarta, Senin (3/5/2021).

Erwin mengatakan kelompok inti pada April 2021 mencatat inflasi 0,14% (mtm) atau meningkat dari realisasi bulan sebelumnya yang tercatat deflasi 0,03% (mtm). Peningkatan tersebut didorong oleh tekanan inflasi komoditas emas perhiasan seiring kenaikan harga emas global dan peningkatan permintaan musiman selama ramadan.

Sehingga secara tahunan, inflasi inti tercatat sebesar 1,18% (yoy), sedikit menurun dibandingkan dengan inflasi Maret 2021 sebesar 1,21% (yoy).  Sementara itu kelompok volatile food mengalami inflasi 0,15% (mtm) pada April 2021, melambat dari bulan sebelumnya yang tercatat inflasi sebesar 0,56% (mtm).

Perlambatan tersebut didorong oleh deflasi komoditas hortikultura dan beras seiring masuknya masa panen. Perlambatan inflasi volatile food yang lebih dalam tertahan oleh inflasi komoditas daging ayam ras dan minyak goreng akibat peningkatan permintaan selama ramadan dan kenaikan harga global Crude Palm Oil. 

“Secara tahunan, inflasi kelompok volatile food sebesar 2,73% (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 2,49% (yoy),”tambahnya. Di sisi lain kelompok administered prices pada April 2021 mencatat inflasi sebesar 0,11% (mtm), meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,02% (mtm).

Perkembangan ini didorong oleh peningkatan harga rokok, terutama rokok kretek filter, seiring transmisi kenaikan cukai hasil tembakau yang berlanjut, serta kenaikan inflasi bahan bakar rumah tangga.

“Secara tahunan, kelompok administered prices mengalami inflasi sebesar 1,12% (yoy), lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,88% (yoy),” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: