Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Seven & I Holdings, Induk 7-Eleven Jadi Ritel Global Bernilai USD26 Miliar

Kisah Perusahaan Raksasa: Seven & I Holdings, Induk 7-Eleven Jadi Ritel Global Bernilai USD26 Miliar Kredit Foto: Reuters/Yuya Shino
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seven & I Holdings Co Ltd adalah grup ritel Jepang yang berkantor pusat di Tokyo. Gerai yang biasanya berukuran kecil dan hanya menyediakan makanan, minuman, dan produk dengan jumlah terbatas ini namanya telah terdaftar sebagai salah satu perusahaan raksasa dalam Global 500 versi Fortune. 

Di 2020, posisi Seven & I berada di peringkat ke-178 dunia. Menurut Fortune, peritel Jepang ini sukses membukukan pendapatan total 60,95 miliar dolar AS, dengan pertumbuhan minus 0,9 persen. Di sisi lain, keuntungan perusahaan bisa tumbuh di angka 8,9 persen dengan total angka yang diraih sebesar 2 miliar dolar.

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Anak Perusahaan Toyota Tsusho Sukses Bangkit dari Keterpurukan Panjang

Kekayaannya dapat dinilai lebih lanjut oleh beberapa faktor berikut lain seperti aset, total ekuitas saham, nilai pasar. Secara berturut-turut, Seven & I sukses membukukan 55,60 miliar dolar, 23,68 miliar dolar, serta 26,85 miliar dolar AS.

Sebagai induk dari perusahaan 7-Eleven, seperti apa perjalanannya? Warta Ekonomi pada Selasa (4/5/2021) akan mengulas secara ringkas peritel asal Jepang tersebut. Untuk lebih lengkapnya simak artikel tersebut di sini.

Jaringan toko serba ada 7-Eleven Jepang memiliki satu perusahaan induk bernama Seven & I Holdings. Induknya itu secara resmi didirikan tanggal 1 September 2005. Namun, akar sejarah perusahaan itu telah ada sejak Ihee Sogo didirikan pada 1830 oleh seorang bernama Yamatoya di Osaka.

Di dekade berikutnya, paman dari Masatoshi Ito, Toshio Yoshikawa membuka toko bernama Myogaya di Asakusa, Tokyo. Toko itu pada 1920 kemudian diberi nama baru dengan Yokado. Selanjutnya di April 1958, Yokado Co Ltd secara resmi berdiri.

Pada gilirannya di 1973, Ito-Yokado memutuskan membentuk kemitraan bisnis yang bergerak dalam segmen makanan supermarket, Benimaru Shoji yang bermarkas di Fukushima. Di November 1973, York-Seven Co Ltd dibentuk setelah perubahan panjang dalam badan perusahaan.

Sementara itu, di dekade baru, perusahaan mengumumkan akuisisi perusahaan induk Millennium Retailing, induk dari jaringan Department Store Sogo dan Seibu pada 26 Desember 2005. Akuisisi ini menjadikan Seven & i Holdings sebagai bisnis distribusi dan ritel terbesar di Jepang. Setahun kemudian, Seven & I membeli White Hen yang berbasis di Lombard, Illinois.

Jalan akuisisi terus diambil Seven & I. Lewat anak perusahaannya 7-Eleven, korporasi mengakuisisi 23 toko serba ada di AS dari Strasburger Enterprises Inc di tempo 2012. Lalu Desember 2013, Seven & I membeli 44,99 persen kepemilikan Barneys Japan Co Ltd dari "dana yang dioperasikan oleh Tokio Marine Capital". 

Barneys Japan "memiliki jaringan 10 toko di Jepang, termasuk lima toko outlet" dan, "untuk tahun yang berakhir Februari 2013, Barneys Jepang membukukan penjualan sebesar 19,52 miliar yen Jepang." Setelah transaksi ini, Sumitomo Corporation akan terus mempertahankan saham mayoritas sebesar 50,01 persen di Barneys Japan Co Ltd.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: