Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Uni Eropa Harus Llihat Persoalan Sawit secara Objektif & Proporsional

Uni Eropa Harus Llihat Persoalan Sawit secara Objektif & Proporsional Petani merawat bibit kelapa sawit di Desa Bunde, Kecamatan Sampaga, Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (8/4/2021). Permintaan bibit kelapa sawit yang dijual Rp15.000 hingga Rp23.000 per pohon tersebut meningkat selama musim penghujan tahun ini. | Kredit Foto: Antara/Akbar Tado

Lebih lanjut dikatakan Jerry, teknologi perkebunan, pemupukan, pengelolaan air, pengolahan, dan berbagai hal yang berkaitan dengan industri perkebunan kelapa sawit terus berkembang.

"Jadi sebenarnya produk kelapa sawit kita itu sudah melewati berbagai standarisasi dan penjaminan mutu produk serta dampaknya dalam berbagai sisi. Banyak sertifikasi yang harus dipenuhi, dan itu tidak mudah karena melibatkan berbagai lembaga yang kompeten," terang Jerry.

Baca Juga: Pelatihan BPDPKS dan Apkasindo: Petani Lawan Kampanye Negatif Sawit

Oleh karena itu, Jerry berharap, parlemen dan eksekutif Uni Eropa melihat dengan kerangka yang lebih luas, bukan hanya dalam perspektif persaingan dagang. Ia juga berharap kelapa sawit justru memicu inovasi baru untuk menghasilkan minyak nabati yang semakin baik dan murah.

Perlu diketahui, Indonesia saat ini tengah bersiap menghadapi sidang-sidang mengenai diskriminasi kelapa sawit oleh Uni Eropa di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Sidang kasus berkode DS 593 tersebut dihadapi optimistis oleh Pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Perdagangan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: