Malu dengan Kelakuan Israel, Yahudi Ortodoks Lantang Bersuara, Dengar Ya! Palestina, Kami Bersamamu
Baca Juga: Kecam Kesombongan dan Kekerasan Israel atas Palestina, MUI: Perang Total!!
Baca Juga: Indonesia Gunakan Semua Jurus Dukung Palestina
"Mereka (penduduk Palestina) harus terus berjuang dan tidak menyerah pada perjuangan mereka melawan Israel. Pada akhirnya, Palestina akan merdeka karena inilah kebenarannya. Itu akan berhasil pada akhirnya," tuturnya.
Selain itu, salah seorang kaum Yahudi Ortodoks dalam aksi demonstrasi itu juga mengaku merasa malu dengan tindakan Israel terhadap Palestina, terlebih mereka melakukannya atas nama Yahudi.
"(Penduduk Palestina) mereka harus tahu, bahwa kami merasa sangat malu dengan apa yang terjadi di sana (Israel), terutama karena mereka melakukan segalanya atas nama kami, atas nama Yahudi, atas nama Taurat, atas nama Tuhan. Semuanya memalukan," ungkapnya.
Kaum Yahudi Ortodoks itu juga dengan tegas mengaku mendukung Palestina. Ia pun yakin bahwa pada akhirnya Palestina akan merdeka di atas tanah airnya sendiri.
"(Palestina) Kami bersamamu, kamu harus tahu. Zionis kuat, kita lemah, tapi Tuhan ada di pihak kita. Pada akhirnya, bendera Palestina akan dikibarkan di seluruh Palestina dari sungai sampai laut," ujarnya.
Sementara itu, diketahui pertempuran antara Israel-Hamas pada Sabtu (15/5) telah memasuki hari ke-5 usai militer Israel pada dini hari tadi kembali melancarkan serangan ke wilayah Gaza, dan kelompok militan Hamas meresponnya dengan menembakan roket mereka ke wilayah Israel.
Selain itu, Sejumlah petugas paramedis Palestina mengatakan bahwa serangan udara Israel telah menewaskan sedikitnya empat orang warga Gaza.
Kementerian Agama Palestina melaporkan bahwa rudal-rudal Israel juga telah membuat sebuah fasilitas masjid hancur, dan seorang juru bicara militer mengatakan bahwa pihaknya sudah mulai melakukan pemeriksaan mengenai laporan tersebut.
Suara sirine dikabarkan terdengar dari dua kota di selatan Israel sebagai tanda peringatan adanya serangan rudal dari dalam wilayah Gaza yang dilancarkan oleh kelompok Hamas.
Saat tanda-tanda akhir pertempuran hingga kini masih belum dapat dipastikan, otoritas Palestina kembali melaporkan 11 korban jiwa di wilayah Tepi Barat saat para pendemo kembali terlibat bentrokan dengan pasukan keamanan Israel.
Otoritas Kesehatan Palestina mengatakan bahwa sejak pertempuran meletus pada Senin awal pekan ini, sedikitnya 132 warga di Gaza menjadi korban tewas, termasuk 32 anak-anak dan 21 wanita, serta melukai lebih dari 950 lainnya.
Sementara itu, otoritas Israel melaporkan bahwa ada delapan korban tewas di pihaknya, termasuk dua anak-anak dan seorang prajurit militernya yang tengah berpatroli di perbatasan jalur Gaza.
Salah satu unit kelompok militer Hamas, Brigadir Al Qassem, pada Jumat (14/5) mengklaim berhasil melancarkan serangan menggunakan drone ke sebuah fasilitas pabrik kimia di Nir Oz, sebuah kota Israel yang berjarak tak jauh dari jalur Gaza.
"Brigadir Al Qassem telah menyerang sebuah pabrik kimia di Nir Oz dengan drone Shihab," demikian pernyataan sayap militer Hamas tersebut dikutip Sputniknews.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa IDF telah menggempur Gaza melalui darat dan udara. Meski militer Israel membantah jika pasukannya sudah berhasil memasuki wilayah Gaza, namun mereka mengaku berhasil menembakkan rudalnya ke sejumlah sasaran yang diyakini milik kelompok Hamas di jalur Gaza.
Secara keseluruhan, lebih dari 1.800 rudal sudah ditembakkan oleh pasukan Hamas ke wilayah Israel sejak situasi ketegangan di wilayah tersebut mulai memanas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil