Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cerita Putra Mahkota Djarum Besarkan BCA, Dari Banyak Masalah hingga Jadi Bank Terbesar di Indonesia

Cerita Putra Mahkota Djarum Besarkan BCA, Dari Banyak Masalah hingga Jadi Bank Terbesar di Indonesia Kredit Foto: Twitter/Arief Rahman Hakim

"Jadinya dimarah-marahi nasabah setiap hari, antrian panjang, apa-apa panjang," ujarnya.

Lantas, apa yang selanjutnya Armand lakukan? Menurutnya, langkah pertama adalah pemimpinnya harus gigih. Dan kegigihan baru timbul ketika menemukan masalah. Saat itu, berbagai cara dilakukan Armand, salah satunya dengan membeli 1.000 mesin ATM. Lalu, mesin-mesin tersebut divermak jadi tak hanya bisa mengeluarkan uang, tetapi juga melakukan transfer dan pembayaran lainnya.

Terobosan yang dilakukan Armand menjadikan BCA sebagai yang pertama di Asia Tenggara. Padahal, Armand mengaku itu semua karena 'kepepet'. Sayangnya, terobosan itu masih kurang juga, hingga akhirnya Armand pun membuat kartu dan pin pada tahun 1995-1996.

"Nomor satu menjadi pemimpin itu gigih, meskipun pusing hadapi saja," ujar Armand.

Armand juga mengungkap bahwa mindset pemimpin adalah faktor penting lainnya dalam membawa bisnis pada kesuksesan. Lalu, bangun kepercayaan, bukan teknologi. Pasalnya, teknologi bukan bisnis, hanya metode. Dalam 3-5 tahun, teknologi akan terus berubah semakin cepat, hingga memaksa bisnis untuk terus beradaptasi dengan mode bisnis yang baru.

Kecepatan inovasi pun semakin cepat secara eksponensial. Setiap tahunnya bisa terjadi double inovasi.

"Kalau perusahaan tidak memahami ini dan cara bekerja masih sama terus, maka bye-bye!" tandas Armand.

Inovasi bergerak mungkin awalnya terlihat lambat, tetapi lama kelamaan bisa langsung melejit secara eksponensial. Jika perusahaan tersebut linear, maka yang terisi hanya penyesalan karena ketinggalan zaman.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: