Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Depan Orang-Orang Asing Bu Menkeu Ungkap Kunci Pemulihan Ekonomi, Yakni...

Di Depan Orang-Orang Asing Bu Menkeu Ungkap Kunci Pemulihan Ekonomi, Yakni... Kredit Foto: Instagram Sri Mulyani Indrawati
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa sektor pertanian adalah kunci utama dalam meningkatkan dan memulihkan ekonomi nasional yang sempat terperosok akibat pandemi Covid 19 berkepanjangan. Pertanian juga dinilai sumber utama PDB serta sumber ekonomi keluarga karena mampu membuka lapangan kerja secara luas.

"Dalam beberapa tahun terakhir, pertanian tumbuh terus menerus, bahkan sampai 3-4 persen, dan tetap positif di tengah pandemi Covid-19 berkepanjangan," ujar Sri Mulyani dalam sesi webinar internasional bertema strategy for strengthening indonesian agriculture, Selasa, 25 Mei 2021. Baca Juga: Ekonomi Kuartal II Tumbuh 8 Persen, Sri Mulyani Sungguh Sangat Optimis Sekali

Menurut Sri Mulyani, sejauh ini sektor pertanian Indonesia mampu mendorong ketahanan dan kedaulatan pangan secara cepat serta mampu menyiapkan ketersediaan pangan dalam menghadapi kemungkinan adanya ancaman krisis pangan global.

Baca Juga: Beda Haluan dengan Sri Mulyani, Luhut Dikritik Habis-Habisan: Kontra Produktif!

"Pertanian merupakan salah satu sektor kunci untuk mendukung perekonomian domestik, terutama untuk mendorong ketahanan dan kedaulatan pangan nasional, dalam menghadapi ancaman krisis global," katanya.

Berdasarkan statistik pada Agustus 2020, Sri Mulyani menyebut ada sekitar 38,23 juta orang yang bekerja di sektor pertanian. Bahkan produktivitas tenaga kerja secara tahunan tetap dalam posisi tren meningkat, yakni rata-rata 10 persen tahun.

"Pemerintah juga akan terus menyediakan anggaran untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung pemulihan ekonomi yang lebih baik," katanya.

Mengenai hal ini, Sri Mulyani mengatakan bahwa Indonesia sudah membangun lumbung pangan nasional yang disebut dengan food estate. Pembangunan baru dilakukan di tiga Provinsi, yaitu Provinsi Kalimantan Tengah, Sumatera Utara dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Bahkan hasil dari pengembangan food estate ini sudah bisa dirasakan dengan adanya panen raya diatas rata-rata 8 ton perhektare. Kita harapkan ke depan program food estate semakin merata di seluruh Indonesia," tutupnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: