Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga TBS Stabil, Petani Sawit Tak Lagi Menggigil

Harga TBS Stabil, Petani Sawit Tak Lagi Menggigil Pekerja menyusun tandan buah segar (TBS) kelapa sawit ke atas mobil di Tarailu, Mamuju, Sulawesi Barat, Minggu (23/05/2021). Harga TBS kelapa sawit tingkat petani sejak dua bulan terakhir turun dari harga Rp1.900 per kilogram menjadi Rp1.680 per kilogram yang disebabkan banyaknya produksi. | Kredit Foto: Antara/Akbar Tado
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejak kuartal IV 2020 hingga sekarang, harga tandan buah segar (TBS) di provinsi sentra sawit tercatat stabil. Hal ini didukung oleh penguatan harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) di pasar global yang berada di atas level US$1.000 per MT.

Petani kelapa sawit di Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung, sangat bersyukur karena harga TBS yang dalam beberapa pekan terakhir ini stabil di angka Rp2.000 per kilogram. Salah seorang petani, Gianti, mengaku, semangatnya makin menggebu karena harga yang bagus akan meningkatkan penghasilannya. Dia mengatakan, faktor harga membuatnya termotivasi untuk meningkatkan produksi dan merawat kebunnya lebih baik.

Baca Juga: Entahlah, Uni Eropa Terus Cari-Cari Alasan Hambat Sawit Indonesia

"Harga TBS kelapa sawit di Kabupaten Mesuji saat ini stabil pada harga yang relatif tinggi. Sebelumnya, harga pernah anjlok hingga Rp1.200 per kilogram," katanya seperti dikutip elaeis.co.

Menurutnya, upaya yang dilakukan petani untuk meningkatkan produksi dan kualitas TBS adalah dengan rajin melakukan pemupukan. "Pupuk mencapai sekitar 700 kilogram per satu hektare lahan sawit," ungkap Gianti.

Dia mengaku, saat ini memiliki kebun kelapa sawit di tiga lokasi di Kecamatan Tanjung Raya dan semuanya sudah berproduksi. "Satu kali panen mampu menghasilkan 10 ton apabila kualitas buah membaik di musim hujan," kata Gianti.

Petani lainnya, Yanto dari Kecamatan Way Serdang, juga berharap harga yang berlaku sekarang bisa bertahan lama. Dia mengaku, hasil dari 4 hektare kebun sawit miliknya yang mampu berproduksi 7-9 ton sekali panen lebih dari cukup untuk menafkahi keluarganya.

"Kenaikan harga TBS menggembirakan petani kelapa sawit di Kabupaten Mesuji di tengah-tengah pandemi Covid-19 saat ini," kata Yanto.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: