Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Societe Generale, Perbankan Sepuh Prancis yang Usahanya Lagi Goyah

Kisah Perusahaan Raksasa: Societe Generale, Perbankan Sepuh Prancis yang Usahanya Lagi Goyah Perusahaan Societe Generale. | Kredit Foto: Bloomberg/Jason Alden
Warta Ekonomi, Jakarta -

Societe Generale SA atau suka disebut SocGen adalah bank investasi dan perusahaan jasa keuangan multinasional asal Prancis. Didirikan tahun 1864, perusahaan ini telah sukses mencantumkan namanya dalam jajaran perusahaan raksasa dunia versi Global 500 Fortune.

Societe Generale pada 2020 mencatatkan keuangannya relatif mengecewakan. Pendapatannya di tahun itu turun 2,6 persen dari 58,39 miliar dolar AS menjadi 56,58 miliar dolar AS. Alhasil, posisi perusahaan keuangan itu turun dari posisi 174 ke 192 dunia.

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Yang Lain Kesulitan, BUMN Pertahanan China Poly Lagi Dulang Cuan Besar

Sudah tidak memperoleh penjualan yang apik, Societe generale juga terpaksa merugi hingga 20,3 persen. Dengan begitu, perbankan Prancis ini hanya berhasil membukukan laba sebesar 3,63 miliar dolar AS.

Sementara itu, perusahaan ini adalah bank terbesar ketiga di Prancis berdasarkan total aset, yakni 1,52 triliun dolar AS. Ia menjadi yang terbesar ketujuh di Eropa atau ketujuh belas berdasar pada kapitalisasi pasar yaitu 17,65 miliar dolar.

Bagaimana kisah Societe Generale, salah satu perbankan tertua di Prancis, yang menyandang status perusahaan raksasa dunia. Berikut Warta Ekonomi pada Senin (31/5/2021) akan mengulas kisahnya dalam artikel ringkas sebagai berikut.

Pada tahun 1864, ketika Prancis berada di tengah-tengah revolusi industrinya, raja baja Joseph Schneider bersama dengan sekelompok bankir swasta Paris membentuk Société pour Favoriser le Développement du Commerce et de l'Industrie en France SA. Anggota keluarga Schneider lainnya, Eugene, adalah presiden pertama bank itu.

Bank membuka cabang pertamanya pada tahun 1864, di Bordeaux. Tahun berikutnya dibuka sembilan lagi di kota-kota lain, termasuk Orleans, Lyons, Tours, dan Toulouse. Tahun berikutnya beberapa cabang lagi dibuka, di antaranya di Lille, Marseilles, Nantes, dan Rennes.

Pada 1869 dan 1870, Société Générale membuka cabang di dua kota penting bagi industri logam, St. Etienne dan Clermont-Ferrand. Pada tahun 1871, bank membuka cabang asing pertamanya, di London.

Lebih lanjut, Desember 1945, empat bank simpanan terbesar di Prancis, termasuk Société Générale, dinasionalisasi. Pemegang saham Société Générale sepatutnya dibeli oleh pemerintah, dan perusahaan tersebut menjadi bank yang dikendalikan negara.

Setelah Perang Dunia II, ada kecenderungan perbankan menuju ekspansi internasional. Meskipun Société Générale enggan bergabung dengan gerakan ini, pada tahun 1955 ia memiliki 35 cabang yang tersebar di Aljazair dan koloni Prancis lainnya dan di beberapa negara asing.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: