Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Marketing Communication?

Apa Itu Marketing Communication? Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Marketing communication dapat didefinisikan sebagai metodologi dan taktik yang diadopsi oleh perusahaan untuk menyampaikan pesan dengan cara yang unik dan kreatif kepada pelanggan mereka yang sudah ada dan calon pelanggan untuk menawarkan produk dan layanan mereka. Komunikasi pesan yang dilakukan bersifat langsung atau tidak langsung dengan maksud untuk membujuk pelanggan agar melakukan pembelian produk dan layanan tertentu.

Berbagai saluran dan platform komunikasi pemasaran meliputi promosi Google, iklan cetak, iklan televisi, pemasaran media sosial, pelatihan PR, blogging, pemasaran konten, dan partisipasi dalam pameran.

Baca Juga: Apa Itu Comparative Advertising?

Marketing communication terdiri dari dua istilah, yaitu pemasaran dan komunikasi. Sebelum kita mempelajari lebih dalam mengenai marketing communication, mari kita pelajari terlebih dahulu tentang pemasaran dan komunikasi secara terpisah.

Pemasaran terdiri dari kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan penjualan produk. Untuk melakukan ini, mereka dapat memilih berbagai metode seperti periklanan, riset pasar, menulis email kepada mereka, menggunakan strategi pemasaran influencer, menerapkan desain grafis yang bisa menarik perhatian, slogan atau frasa yang menarik, dan lain sebagainya. Tujuan utama pemasaran adalah untuk menarik perhatian pelanggan potensial dengan menggunakan berbagai teknik promosi.

Sementara istilah kedua, komunikasi adalah tindakan berbagi atau bertukar informasi dari satu entitas ke entitas lain menggunakan beberapa jenis media seperti menulis, berbicara, dan lainnya. Komunikasi dapat terjadi antara dua pihak atau lebih karena komunikasi tidak lengkap tanpa adanya satu pihak lainnya.

Marketing communication dapat didefinisikan sebagai penggunaan berbagai saluran komunikasi seperti media cetak, radio, televisi, e-mail, acara, brosur, dan lainnya untuk memenuhi tujuan pemasaran. Ada berbagai metode komunikasi pemasaran yang bisa dipilih.

Jenis-Jenis Strategi Marketing Communication?

Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, strategi komunikasi pemasaran mendefinisikan seluruh rangkaian kegiatan yang akan Anda lakukan untuk memasarkan produk Anda. Ini mencakup semuanya, mulai dari pemasaran berbayar hingga hubungan media (PR).

Setiap strategi marketing communication terpadu (IMC) harus memiliki tiga prinsip panduan sebagai berikut:

Brand alignment: Saluran pemasaran apa pun yang Anda pilih harus memiliki persepsi yang sama dengan brand Anda. Misalnya, jika Anda menjual sepatu lari, bangun hubungan dengan jurnalis dari majalah olahraga, bukan dengan mereka yang menulis di rubrik otomotif.

Customer alignment: Ikuti aturan tertua dalam pemasaran–'hadirlah di tempat pelanggan Anda sudah berada'. Pilih saluran di mana konsumen Anda sudah aktif. Jika Anda menargetkan generasi milenial yang lebih muda, Anda harus beriklan di platform media sosial seperti Instagram, bukan Facebook, dan tentu saja bukan di TV.

Budget alignment: Pilih saluran pemasaran yang sesuai dengan anggaran Anda. Jika Anda tidak memiliki anggaran, Anda bisa mencetak iklan brosur dan menempelkannya di tempat yang strategis. Akan tetapi, mungkin Anda bisa mendapatkan press mention gratis di situs web tertentu dengan menghubungi para jurnalis.

Rencana pemasaran perusahaan besar mana pun akan memiliki beberapa kampanye di beberapa saluran secara bersamaan. Kombinasi dari semua saluran ini– PPC, media sosial, iklan di TV, cetak, radio, dan lainnya– disebut "bauran pemasaran" dari strategi marketing communication Anda.

Namun, bisnis yang lebih kecil biasanya berpegang pada satu atau dua saluran pemasaran untuk menjangkau target pelanggan mereka. Jika tidak, Anda berisiko untuk menghabiskan anggaran dan fokus Anda.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: