Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Yahudi Haredi, Siapa Mereka dan Apa Bedanya dengan Aliran Yahudi Lain?

Yahudi Haredi, Siapa Mereka dan Apa Bedanya dengan Aliran Yahudi Lain? Kredit Foto: Getty Images/AFPMenahem kahana
Warta Ekonomi, Jakarta -

Israel mendeklarasikan dirinya sebagai negara Yahudi. Namun ternyata tidak semua aliran Yahudi mendukung keberadaan negara ini dan zionisme. 

Yahudi Haredi adalah kelompok atau aliran yang masuk dalam ultra ortodoks atau yang paling konservatif dalam agama Yahudi. Mereka dianggap sebagai kelompok Yahudi paling religius dan kolot, meskipun mendapat banyak tentangan dari aliran Yahudi lain.

Dalam sejarahnya, nenek moyang Yahudi Haredi adalah kaum tradisionalis Eropa Timur yang menang melawan modernisasi. Para penganutnya melihat kepercayaan mereka bagian dari tradisi yang tak terputus yang berasal dari wahyu di Bukit Sinai. Namun sebagian besar sejarawan Ortodoksi menganggap Yahudi Haredi singkatnya berasal dari sekitar awal abad ke-20.

Baca Juga: Penelitian Terbaru Menunjukkan Umat Yahudi Israel Hanya Sedikit Paham dengan Yahudi Amerika

file-20200424-163067-16kal5r.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1

Sebelum masa kebangkitan, orang Yahudi Eropa wajib taat pada ajaran agama yang dilestarikan. Namun perubahan dimulai setelah Zaman Pencerahan, ketika beberapa kaum liberal Eropa berusaha memasukkan penduduk Yahudi ke dalam imperium dan negara bangsa yang baru muncul. 

Pengaruh gerakan Haskalah (Pencerahan Yahudi) juga terlihat. Pendukung Haskalah berpendapat bahwa Yudaisme harus berubah, sesuai dengan perubahan sosial di sekitar mereka. Orang-orang Yahudi lainnya bersikeras pada kepatuhan ketat terhadap Halakha (hukum dan adat Yahudi). 

Lebih lanjut, mereka kemudian dicap sebagai ultra ortodoks. Yahudi Haredi sendiri adalah komunitas yang cukup beragam, dengan berbagai praktik spiritual dan budaya. Mereka semua hanya mengikuti Halakha.

Dengan demikian, orang-orang Haredi tidak berbagi sumber informasi yang sama dengan kelompok lain. Sesuai dengan aturan para rabi mereka, akses internet, siaran televisi dan fungsi ponsel tertentu umumnya dibatasi dalam komunitas Yahudi yang sangat taat ini.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: