Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Antisipasi Lonjakan Keterisian, Kemenkes Tingkatkan Kapasitas Rumah Sakit

Antisipasi Lonjakan Keterisian, Kemenkes Tingkatkan Kapasitas Rumah Sakit Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menghadapi lonjakan kasus yang berimbas pada meningkatnya tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit, Kementerian Kesehatan berupaya melakukan penambahan kapasitas di sejumlah RS.

Berdasarkan data per 24 Juni 2021, tersedia 94.420 tempat tidur untuk isolasi maupun perawatan. Di sisi lain, secara rata-rata nasional angka keterisian tempat perawatan 67-68 persen, di beberapa daerah angka keterisian sudah mencapai 80 persen.

Baca Juga: Hari Keluarga Nasional, Kemenkes Ajak Masyarakat Lindungi Keluarga dari Paparan Covid-19

"Di Jogja dan Jawa Tengah sudah mencapai 85 persen, Banten 87 persen, Jawa Barat 88 Persen, DKI Jakarta 90 persen," ujar Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi, Kamis (24/6).

Terkait hal tersebut, terutama Jakarta dan sekitarnya, lanjut dr Nadia, Kemenkes mengambil kebijaksanaan menunjuk tiga rumah sakit vertikal yang berada langsung di bawah kewenangan Kemenkes untuk dikhususkan sebagai RS yang melayani COVID-19. Ketiganya adalah RS Umum Fatmawati, RS Umum Persahabatan, dan RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso.

"Diharapkan dengan mengkonversi ketiga RS tersebut, akan membantu menambahkan ketersediaan tempat perawatan," kata dr Nadia.

Direktur Utama RS Sulianti Saroso yang juga Plt Direktur Utama RS Persahabatan dr Mohammad Syahril mengatakan, pihaknya akan menambah sebanyak 41 tempat tidur sehingga jadi total 145 tempat tidur sampai pertengahan Juli ini. Menurutnya, penambahan ini tentu harus perlu diiringi penambahan SDM, alat kesehatan, dan sarana prasarana pendukung lain.

“Sudah disiapkan 80 perawat dan dua dokter spesialis, radiologi, rehabilitasi medik. Mudah-mudahan dengan tambahan ini kita bisa melayani maksimal," ujarnya.

Untuk di RS Persahabatan, menurut dr Syahril, ada 409 tempat tidur. Saat ini 55 persen tempat tidur diperuntukkan melayani COVID-19. Dengan lonjakan kasus ini, pihaknya merencanakan penambahan tempat tidur secara bertahap karena ada perubahan menjadi ruang isolasi yang harus memenuhi persyaratan isolasi.

"Kita juga membutuhkan perawat jadi sebanyak 150 orang dan 14 dokter," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Plt Dirut RS Fatmawati dr Azhar Jaya mengatakan, pihaknya mempunyai 500 tempat tidur dengan 52 persennya atau 261 tempat tidur untuk pasien COVID-19.

Dia menambahkan, pihaknya ditugaskan Menteri Kesehatan meningkatkan kapasitas menjadi 350 tempat tidur. Tentu saja, lanjut Azhar, pihaknya akan sekuat tenaga mengurangi pasien umum tentu secara alami karena tidak bisa memaksa memulangkan.

"Kami harapkan nanti pada 1 Juli kita sudah bisa meningkatkan sampai 350 tempat tidur atau sekitar 70 persen dari kapasitas tempat tidur yang ada," katanya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: