Pemerintahan Arab Saudi saat ini berupaya mengubah kurikulum pendidikan supaya bersih dari pengaruh Ikhwanul Muslimin (IM).
Tak hanya itu, Pemerintah Saudi juga sudah memberhentikan para staf pendidikan yang menjadi simpatisan terhadap organisasi yang dilarang kerajaan.
"Pemerintah akan memerangi ideologi ekstremis dengan mengevaluasi kurikulum dan buku sekolah," jelas Menteri Pendidikan Arab Saudi Ahmed bin Mohammed al-Issa, Selasa (20/3).
Baca Juga: Pak Jokowi, Tolong Tegur Khofifah, Jatim Gawat Darurat!
Merespons hal tersebut, mantan Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean ikut berkomentar, bahwa bila ia menjadi presiden akan mengirim kaum penganut IM ke penjara.
"Kalau saya Presiden, kaum penganut IM, simpatisan pengikut IM di negeri ini akan saya kirim semua ke penjara khusus di pulau terpencil," jelas Ferdinand Hutahaean dikutip GenPI.co dari akun Twitter-nya, Kamis (1/7).
Pria berdarah Batak tersebut memberi alasan atas opininya, bahwa adanya simpatisan pengikut Ikhwanul Muslimin hanya mengganggu Pancasila.
"Mereka (kaum penganut Ikhwanul Muslimin) tidak boleh hidup merusak dan mengganggu Pancasila," ujarnya.
Ferdinand menilai, bahwa Ikhwanul Muslimin tidak boleh mengacau negeri yang damai.
"Mereka tidak boleh ada mengacaukan negeri yang damai ini," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: