Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Korelasi Sejarah Pertanian, Alkohol, dan Disinfektan Medis di Tengah Pandemi Covid-19

Oleh: Dr. Dani Lukman Hakim, SP, Dosen dan Peneliti Universitas Galuh

Korelasi Sejarah Pertanian, Alkohol, dan Disinfektan Medis di Tengah Pandemi Covid-19 Kredit Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pandemi yang kita hadapi saat ini akan menjadi catatan sejarah kelam dalam peradaban manusia di abad ke-21, secara ilmiah hal ini tidak pernah diprediksi oleh para ahli bidang apapun, baik ahli ekonomi, ahli sosial-politik dan ahli kesehatan sekalipun. Kita memahami pandemi datang tiba-tiba, oleh karena itu membutuhkan kesiapan dan respon yang cepat dan tepat didalam menghadapinya, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa dalam jumlah yang besar.  Baca Juga: Ditengah Pandemi, Pemuda Ini Justru Banting Setir dari Karyawan menjadi AgenBRILink

Sejarah menunjukkan, wabah penyakit menular sudah ratusan atau bahkan ribuan kali terjadi, bahkan sejak era prasejarah. Entah itu dalam skala besar yang menimbulkan pandemi atau dalam skala kecil berupa endemi di suatu wilayah. Para penganut teori evolusi meyakini pandemi adalah proses alamiah, dalam seleksi alam. Sebagai struggle for life, pertarungan spesies mana yang paling unggul dan mampu bertahan untuk tetap menjadi penghuni bumi ini. Baca Juga: Jasa Armada Indonesia Konsisten Bukukan Laba di Tengah Pandemi dan Bagi-bagi Dividen

Pada era prasejarah, wabah tidak menyebabkan perubahan yang radikal. Penyebabnya, interaksi antar manusia masih terbilang sederhana. Masyarakat masih nomaden. Hidup dalam kelompok-kelompok kecil yang terisolasi dengan kelompok lain. Faktor ini menyebabkan banyak penyakit menular tidak sampai merebak menjadi pandemi. Kesempatan transmisi antar kelompok relatif sangat kecil. Hal ini signifikan berbeda sejak era peradaban manusia mulai mengenal bercocok tanam, tinggal menetap, membangun komunitas, skala ancaman penyakit menular atau wabah menjadi lebih besar. Pembangunan pusat-pusat komunitas semakin memfasilitasi penyebaran berbagai penyakit baru karena interaksi yang tinggi dalam komunitas tersebut.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: