Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alert! Pembicaraan Nuklir dalam Bahaya, Iran Curi Start Produksi Pengayaan Uranium

Alert! Pembicaraan Nuklir dalam Bahaya, Iran Curi Start Produksi Pengayaan Uranium Kredit Foto: AP Photo/Iranian Presidency Office
Warta Ekonomi, London -

Pengawas atom PBB mengatakan bahwa Iran telah memulai proses produksi logam uranium yang diperkaya. Langkah itu dapat membantunya mengembangkan senjata nuklir.

Teheran memberi tahu Badan Energi Atom Internasional (IAEA), dan mengatakan prosesnya adalah mengembangkan bahan bakar untuk reaktor riset, sebagaimana dilansir BBC, Rabu (7/7/2021).

Baca Juga: Iran Tuduh Israel Lakukan Serangan di Situs Nuklirnya, Bukti-buktinya Jelas...

Pejabat Inggris, Prancis dan Jerman mengatakan langkah itu dapat mengancam pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 yang ditinggalkan. Amerika Serikat (AS) menyebutnya sebagai "langkah mundur yang disayangkan".

Kesepakatan itu, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA), memberlakukan pembatasan pada program nuklir Iran untuk mempersulit mereka mengembangkan senjata nuklir.

Sebagai imbalannya, para penandatangan AS dan Eropa sepakat untuk mencabut sanksi ekonomi yang ada.

Mantan Presiden Donald Trump menarik AS keluar dari kesepakatan pada 2018 dan memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran, setelah itu Teheran mulai melanggar banyak pembatasannya. Pemerintahan Presiden AS Joe Biden sejauh ini mempertahankan sanksi Trump terhadap Iran.

Sekarang, negosiator dari AS dan Eropa telah mengadakan pembicaraan di Wina untuk mencoba dan memulihkan kesepakatan. Pembicaraan dimulai pada bulan April dan ditunda pada tanggal 20 Juni, tanpa tanggal yang ditetapkan untuk putaran berikutnya.

Presiden terpilih Iran Ibrahim Raisi ingin AS mencabut sanksi terhadap negaranya sebagai imbalan untuk mematuhi kesepakatan itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: