Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ganjar Pranowo Ungkap Cerita Haru: Kayak Disambar Gledek Saya

Ganjar Pranowo Ungkap Cerita Haru: Kayak Disambar Gledek Saya Kredit Foto: Instagram/Ganjar Pranowo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menceritakan bagaimana ia dan aparaturnya berupaya mempercepat penanganan pandemi COVID-19 melalui program “jogo tonggo".

Ganjar, dalam webinar Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI) bertajuk “Ujian dan tantangan sistem pemerintahan daerah Indonesia di tengah pandemi COVID-19,” di Jakarta, Sabtu, 10 Juli 2021, juga menceritakan tantangan yang dihadapi dengan menghadirkan kebijakan model bottom up, mikro zonasi, dan berbasis kebudayaan dan komunitas sosial itu.

Baca Juga: Dana Jaminan Sosial Membaik, BPJS Kesehatan Diganjar Predikat WTM

“Sebenarnya yang jogo tonggo itu justru hari ini kita gencarkan kembali, kita gas lagi. Kalau pergerakan masyarakat ruangnya lebih besar, maka mereka akan bergerak ke mana-mana dan itu akan sulit dikendalikan, maka kita coba dengan mikro zonasi,” katanya.

Jogo tonggo merupakan inovasi pengendalian COVID-19 yang berbasis kewilayahan. Melalui Instruksi Gubernur Nomor 1 Tahun 2020, dibentuk Satgas jogo tonggo, yang memberdayakan warga hingga wilayah Rukun Warga (RW).

“Mikro zonasi inilah improvement yang kita lakukan sehingga jogo tonggo itu berjalan," kata dia.

Faktanya, kata dia, desa memiliki PKK, dasawisma, kelompok tani, karang taruna, kiai, kelompok agama, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pendamping desa. Eksistensi komunitas-komunitas itu nyata di masyarakat.

"Sebenarnya karena ada dan hidup di masyarakat, mengapa kemudian kita tidak ajak—itulah jogo tonggo,” ujarnya.

Sesuai namanya, jogo tonggo mengedepankan partisipasi aktif warga untuk saling menjaga dari penularan COVID-19. Jika ada yang terinfeksi, maka warga dapat saling menjaga dengan memberikan perhatian, dan tidak memberikan stigma pada mereka yang tertular.

"Konsepnya sederhana saja, jagalah tetanggamu jangan kasih stigmatisasi: kamu tak kasih panduan, kamu saya training, sehingga kalau seandainya—kalau ya—nanti bantuan dari pemerintah enggak cukup, jangan ngamuk, tapi dibantu,” kata dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: