Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berharap Pengakuan Pemerintah, Begini Kisah Tersembunyi Komunitas Yahudi di Indonesia

Berharap Pengakuan Pemerintah, Begini Kisah Tersembunyi Komunitas Yahudi di Indonesia Kredit Foto: Getty Images/AFPMenahem kahana
Warta Ekonomi, Jakarta -

Salah satu media terkemuka Israel, Haaretz menurunkan artikel tentang komunitas Yahudi di Indonesia. Hingga saat ini, penganut Yudaisme di Indonesia masih harus sembunyi-sembunyi.

Ada kelompok kecil Yahudi di Indonesia yang bertemu secara diam-diam sebulan sekali untuk berdoa di Hari Sabat. Memang, Yudaisme hingga saat ini bukanlah satu dari enam agama yang diakui di Indonesia.

Baca Juga: Orang-orang Penolak Vaksin Teriakkan "Plandemik Adalah Yahudi"

Biasanya, penganut Yudaisme mengaku sebagai pemeluk Kristen ataupun agama lainnya yang diakui di Indonesia dalam kartu identitas mereka. Hingga saat ini pemerintah Indonesia secara resmi hanya mengakui Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu dan Konghucu.

Walakin, hal itu tak menghalangi para penganut Yahudi di Indonesia untuk beribadah sesuai iman mereka. Ada lokasi di pinggiran Jakarta tempat mereka bertemu dan beribadah pada Hari Sabat.

“Kami seharusnya melakukan ini setiap pekan selama Sabat, tetapi di Jakarta kami melakukan ini sebulan sekali karena sulit mengatur untuk bertemu,” ujar Rabi Benjamin Meijer Verbrugge.

Pria 49 tahun itu tinggal di Lampung. Setiap sebulan sekali dia ke Jakarta untuk memimpin doa bagi komunitas Yahudi. Rabi Benjamin menjelaskan, komunitas Yahudi di Indonesia tersebar di enam wilayah di antaranya Jawa Barat, Bandung, Medan dan Papua.

“Kami memiliki dua keluarga di Lampung dan 20 orang lainnya di Jakarta, juga Timor Leste,” katanya.

Dia memperkirakan ada 140 pemeluk Yahudi di Indonesia. Namun, karena sebagian besar komunitas itu terkonsentrasi di sekitar Jakarta, maka lebih mudah bagi mereka untuk berkumpul di ibu kota.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: