Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kim Jong-un Tiba di Tugu Peringatan, Beri Penghormatan pada Korban Perang China

Kim Jong-un Tiba di Tugu Peringatan, Beri Penghormatan pada Korban Perang China Kredit Foto: AP Photo/KCNA
Warta Ekonomi, Pyongyang, Korea Utara -

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memberikan penghormatan kepada korban perang China di sebuah peringatan Pyongyang. Dia berjanji untuk mempertahankan hubungan yang kuat dengan Beijing, media pemerintah melaporkan pada Kamis (29/7/2021). 

Pernyataan itu keluar ketika ia berusaha untuk meningkatkan hubungan dengan sekutu utama negaranya di tengah kesulitan yang semakin dalam terkait dengan pandemi.

Baca Juga: Sang Putri dari Korea Utara: Adik Bungsu Kim Jong-un yang Ditakuti Amerika hingga Banyak Negara

Kunjungan Kim pada Rabu (28/7/2021) ke Menara Persahabatan untuk menghormati tentara China yang tewas selama Perang Korea 1950-53 adalah yang ketiga sejak ia mengambil alih kekuasaan pada akhir 2011. Itu terjadi sehari setelah peringatan ke-68 berakhirnya perang.

“Jiwa yang mulia dan eksploitasi orang-orang Tiongkok yang membantu perjuangan bersejarah yang suci dari orang-orang Korea dengan mengorbankan darah mereka ketika (Korea Utara) sedang menjalani cobaan yang paling keras dan paling sulit akan tetap abadi,” kata Kim pada peringatan tersebut, menurut Kantor Berita Pusat Korea, KCNA.

Kim menekankan "persahabatan (negara-negara) yang ditempa sebagai ikatan persaudaraan akan dengan kuat diteruskan dari generasi ke generasi di jalan untuk tujuan bersama," kata KCNA.

China bertempur bersama Korea Utara melawan Korea Selatan dan pasukan PBB pimpinan AS selama Perang Korea, yang berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai, membuat Semenanjung Korea secara teknis masih berperang.

Kim telah bersumpah untuk meningkatkan hubungan negaranya dengan China, jalur ekonominya, saat dia berjuang untuk menavigasi Korea Utara keluar dari apa yang dia sebut krisis “terburuk” yang disebabkan oleh pandemi, sanksi yang dipimpin AS, dan bencana alam tahun lalu.

Awal pekan ini, Kim setuju untuk memulihkan saluran komunikasi lintas batas dengan saingannya Korea Selatan setelah jeda 13 bulan, dan meningkatkan hubungan bilateral.

Beberapa ahli mengatakan Kim menginginkan hubungan yang lebih baik dengan dunia luar dalam menghadapi kesulitan ekonomi. Tetapi yang lain mengatakan Korea Utara mungkin hanya ingin Korea Selatan meyakinkan Amerika Serikat untuk membuat konsesi ketika negosiasi nuklir yang telah lama terhenti antara Pyongyang dan Washington akhirnya dilanjutkan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: