Dengan kecepatan (hembusan) api yang mencapai 40 km/jam, jadi kita fokus di parit-parit sekat kanal karena sumber airnya luar biasa. Sehingga selang-selang yang dibawa oleh satgas bisa memanfaatkan.
Dengan adanya sekat kanal dan sumur bor, kebakaran yang terjadi bisa diminimalisir. Kalaupun terjadi, kata dia, penanganan yang dulu bisa berbulan-bulan, sekarang hanya dalam hitungan hari. Dwi menyebut kehadiran sekat kanal dan sumur bor juga bermanfaat bagi kesejahteraan petani jagung, ubi, sayur mayur.
“Dulu tidak ada tanaman ini di lahan gambut. Sekarang, ya alhamdulillah ada hasil tambahan mereka,” ujar dia.
Untuk itu, Dwi mengajak beberapa petani atau pemilik perkebunan sawit menanam setengah hektare lahannya untuk palawija atau hortikultura. Dengan cara ini petani bisa terus menjaga lahan sehingga kebakaran bisa dihindari.
“Kalau hanya sawit, sekali tanam setahun atau dua tahun mendatang baru datang kan. Bagi petani yang mau, bibit jagung disediakan oleh Pokmas Gambut Makmur,” ucap dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: