Menurutnya, terdapat 21 poin rekomendasi yang dihasilkan kegiatan Infrastruktur forum. Beberapa poin diantaranya, akses ke Pelabuhan Patimban dengan menggunakan kereta api dari Stasiun Pegadenbaru (36,4 km) akan mendorong pertumbuhan Petikemas melalui Pelabuhan Patimban, apalagi bila mengoperasikan kereta api kontainer bertingkat yang tidak memungkinkan lagi melalui Pelabuhan Tanjung Priok karena hambatan jalan layang.
Sementara itu, untuk mendukung rencana pembangunan ekonomi di Kawasan Rebana dan Jabar Selatan, telah direncanakan pembangunan dan peningkatan infrastruktur baik transportasi, telekomunikasi, pengairan, dan energi.
Kebutuhan dana untuk pembangunan ekonomi dan infrastruktur Jabar diharapkan dari APBD, APBN, Pinjaman Daerah, CSR, Obligasi Daerah, KPBU/PPP dan Dana Umat. Diharapkan KPBU lebih berperan.
Selanjutnya, Bank Indonesia Jawa Barat telah berperan strategis dan sinergis dalam mendukung pembangunan perekonomian Jabar. Terdapat tiga rekomendasi untuk akselerasi pembangunan di jabar yaitu diversifikasi sumber pembiayaaan, sinergi antar stakeholder, dan pengelolaan ekonomi kawasan konservasi berbasis teknologi.
“Rekomendasi ini diharapkan menjadi satu kado ulang tahun ke-76 bagi Provinsi Jawa Barat pada 19 Agustus 2021,” pungkasnya.
Adapun, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan saat ini pihaknya terus menggenjot investasi untuk pembangunan Jawa Barat. Sejak 2020 lalu, telah ada komitmen investasi hingga Rp380 triliun. Selain itu pihak nya juga terus menggenjot skema pembiayaan lainnya.
Saat ini, lanjutnya, minat investasi kepada Jabat cukup tinggi. Ada tiga hal yang menyebabkan Jawa Barat cukup menarik investasi, yaitu kesiapan infrastruktur, SDM yang produktif, dan kualitas pelayanan investasi yang baik. Kemudian konsep penyetaraan pembangunan antara selatan, Bandung Raya, Bodebek Punjur, dan Rebana utara.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: