Nggak Kira-Kira Kalau Ferdinand Ngatain Wilayahnya Mas Anies, Demokrasi Jakarta Bau Ketek!
Politisi Ferdinand Hutahaean kembali melontarkan sentilan keras kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Hal ini terkait penolakan 7 fraksi DPRD DKI Jakarta terkait hak interpelasi yang digulirkan Fraksi PSI dan PDI Perjuangan terhadap Anies terkait Formula E.
Ketujuh fraksi tersebut yakni, Gerindra, PKS, Demokrat, PAN, NasDem, Golkar, dan PKB-PPP.
Baca Juga: Ngabalin Cap Si Yahya 'Sampah Buangan Intoleran', Rektor Pro Anies Ngomel! Ngomong yang Baik
Menurut Ferdinand, atas ulah Anies tersebut, demokrasi di Ibu Kota Jakarta menjadi terhina dan terinjak-injak.
"Demokrasi di JAKARTA menjadi TERHINA dan KEDAULATAN RAKYAT terinjak2 oleh KELAKUAN GUBERNUR DAN PARTAI PENDUKUNGNYA," cuitnya, dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Selasa (31/8/2021). Baca Juga: Anies Baswedan Pamer Capaian Vaksin Covid-19: DKI Jakarta 105%, Tetangga Baru 15%
Demokrasi di JAKARTA menjadi TERHINA dan KEDAULATAN RAKYAT terinjak2 oleh KELAKUAN GUBERNUR DAN PARTAI PENDUKUNGNYA. Dimana2, Demokrasi itu Eksekutif yg dipanggil Legislatif, Kepala Daerah yg menghadap ke Paripurna DPRD, bukan sebaliknya.
— ????????Ferdinand Hutahaean???????? (@FerdinandHaean3) August 30, 2021
Saya menyebutnya DEMOKRASI BAU KETEK.
"Dimana2, Demokrasi itu Eksekutif yg dipanggil Legislatif, Kepala Daerah yg menghadap ke Paripurna DPRD, bukan sebaliknya," sambungnya.
Baca Juga: Mas Anies Baswedan, Kalau Anda Benar-Benar Serius, Jangan Habisin Duit Rakyat Dong!
Hal ini terkait, aksi Anies mengundang para pimpinan fraksi DPRD DKI Jakarta untuk makan malam di tengah isu interpelasi. Pertemuan dilakukan di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta di Jalan Taman Suropati Nomor 7, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (26/8/2021) malam.
Karena itu, Ferdinand pun menyebut sistem demokrasi yang ada di Jakarta saat ini adalah demokrasi bau ketek.
"Saya menyebutnya DEMOKRASI BAU KETEK," tukas dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil