Dia bilang banyak rapat-rapat yang tidak jalan. Padahal, seharusnya sudah menyelesaikan penetapan APBD-Perubahan 2021. "Kemudian, penyelesaian KUA-PPAS untuk APBD 2022," ujarnya.
Kemudian, ia menyindir belum rampungnya revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang sudah paripurna dan disetujui 7 fraksi. Namun, terhambat karena masih ada dua fraksi yang tidak setuju yaitu lagi-lagi dari PDIP dan PSI.
"Harusnya sudah selesai pembahasan Perdanya di Bapemperda. Tapi, belum jalan juga," sebut MTZ.
Baca Juga: Amandemen Ibarat Kotak Pandora, NasDem Cemas Jabatan Presiden Diotak-atik
Sebelumnya, anggota DPRD DKI Fraksi PDIP, Manuara Siahaan menyampaikan, anggaran untuk hajatan Formula E di kawasan Monas Jakarta tahun depan berpotensi memunculkan pemborosan anggaran yang besar.
"Ada potensi pemborosan anggaran Rp4,48 triliun. Sebuah jumlah uang yang sangat besar," kata Manuara di Jakarta, Selasa, 31 Agustus 2021.
Dia menjelaskan, dari jumlah itu untuk komitmen fee selama 5 tahun sebesar Rp2,345 triilun. Lalu, biaya pelaksanaan Rp1,239 triliun, dan Rp890 miliar bank garansi.
Anggota Fraksi PDIP lainnya, Gembong Warsono mengkritik keras kengototan Gubernur DKI Anies Baswedan yang tetap menggelar Formula E di Jakarta.
Menurut Gembong, perhelatan Formula E tidak tepat di tengah pandemi.
"Kok, rasanya kurang tepat di saat rakyat Jakarta sedang kesulitan akibat pandemi COVID-19. Wong penduduknya laper kok diajak menonton balapan mobil yang nggak ada suaranya," ujar Gembong di Jakarta, Selasa, 31 Agustus 2021.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: