Direktur Eksekutif Indonesia Bureaucracy and Service Watch (IBSW) Nova Andika, menyatakan pilihan Sikap Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang pada akhirnya melaporkan Indonesia Corruption Watch (ICW) ke Kepolisian, patut diapresiasi, dan diteladani.
Menurutnya, hal yang wajar lantaran Moeldoko dengan sabar dan memberikan waktu sekian lama kepada ICW. Baca Juga: Dianggap Sudah Kedaluwarsa, PTUN Bakalan Tolak Gugatan Moeldoko Cs
Ia juga meyakini bahwa Moeldoko telah memberikan maaf, terkait permintaan maaf ICW yang menyadari kesalahpahaman mereka dalam soal impor beras. Tetapi justru untuk persoalan yang lebih krusial, yakni tuduhan berusaha memperkaya diri dalam kasus Ivermectin, tak ada permintaan maaf apa pun dari ICW. Baca Juga: Gugatan KLB Demokrat Moeldoko Kadaluarsa dan Tidak Berdasar Hukum
“Pandemi Covid-19 digunakan sebagai alat untuk mencari keuntungan dan memperkaya diri. Presiden Joko Widodo bahkan tidak menindak tegas pejabatnya yang diduga terlibat dalam konflik kepentingan distribusi Ivermectin,” ucapnya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/9/2021).
“Padahal bagi Pak Moeldoko, soal Invermectin itu justru lebih krusial,” kata Nova. “Ibaratnya, sudah nama baiknya dirugikan, masih memberi waktu agar ICW bisa menjelaskan serta mencari argumen kuat, hingga kalau pun ternyata memang tudingan itu tak beralasan, silakan minta maaf. Masih saja dicuekin, dan KSP Moeldoko bisa menghadapinya dengan sabar. Bagi kami, itu cum yang sangat terpuji,” kata dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil