Hal yang sama juga disampaikan oleh Wakil Ketua Kelompok Tani Karya Tani Enjoh. Menurut Enjoh selama ini petani banyak mendapatkan manfaat transfer teknologi dan pendampingan dalam memproduksi benih unggul bagi EWINDO.
Terlebih lagi, perusahaan juga menyerap hasil panen petani dengan harga yang kompetitif.
“Kami tidak khawatir dengan harga karena sudah ada perusahaan yang akan membeli dengan harga yang pasti,” kata Enjoh.
Enjoh berharap kerjasama ini dapat berjalan terus ke depannya dan akan semakin banyak petani yang mendapatkan manfaat dari kemitraan ini.
"Kerjasama ini sangat menguntungkan petani karena kami tinggal fokus melakukan budidaya dan meningkatkan hasil panen,” tegas Enjoh.
Menurut Joko Sareh Utomo, EWINDO saat ini telah bekerja sama dengan 17.000 petani produksi benih di Jawa Timur, Banten dan Lampung yang mana hasil panen petani diserap secara langsung oleh perusahaan. Selain itu, EWINDO juga membina sekitar 7 juta petani sayuran di seluruh Indonesia.
Sebelumnya, EWINDO membantu pembangunan jembatan di Banyuwangi yang membuat akses petani lahan pertanian semakin mudah. EWINDO juga telah bekerja sama dengan Universitas Jember untuk mengolah sisa hasil ekstraksi dari pertanian produksi, berupa sekitar 3,000 ton labu yang diolah menjadi berbagai produk.
"Kami optimistis dengan antisipasi perubahan iklim dan pola kemitraan yang tepat, sektor pertanian dapat menjadi penyangga di masa krisis akibat pandemi Covid-19 yang kita alami saat ini," tutup Joko Sareh Utomo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat