Hasto Sampaikan Pernyataan Tegas: PDIP dan Presiden Jokowi Tolak Keras Usulan Tiga Periode
PDIP saat ini fokus pada kaderisasi dan bekerja untuk rakyat. Meski demikian, akan tiba waktunya PDIP untuk menentukan siapa calon presiden atau calon wakil presiden yang diusung.
Seluruh kader PDI Perjuangan tentu akan menyerahkannya kepada Megawati. Hasto meyakini, Presiden Ke-5 RI itu akan memilih pemimpin nasional dengan melakukan kontemplasi, mendengarkan suara rakyat, dan mempertimbangkan banyak aspek strategis.
"Untuk menjadi presiden, wakil presiden, atau menteri sekalipun, keyakinan spiritual PDIP selalu ada campur tangan Yang Di Atas. Selalu ada suara arus bawah, suara rakyat yang kemudian terakumulasi membentuk keyakinan," jelasnya.
Baca Juga: Sabar, PDIP Masih Belum Punya Capres
Hasto menyadari, sejumlah lembaga survei sudah merilis hasil riset mengenai elektabilitas beberapa kader PDI Perjuangan. Namun, ia memastikan, partainya tidak akan menjadikan elektabilitas seseorang sebagai alat ukur.
Hasto mengingat pesan Megawati, bahwa menjadi presiden itu mudah. Yang sulit itu, menjadi pemimpin. Sebab, di tangannya bergantung hajat hidup 270 juta lebih rakyat Indonesia.
"Untuk menjadi presiden, banyak faktornya. Bagi Bu Mega hal tersebut juga dilakukan dengan kontemplasi, memohon petunjuk Tuhan Yang Mahakuasa, Allah SWT. Karena itulah tradisi yang dijalani Bu Mega. Dalam kongres juga disebutkan, itu hak prerogatif Bu Mega sehingga pada waktunya pasti diumumkan calonnya," pungkas Hasto.
Baca Juga: Ada Nama Ganjar dan Puan, Capres Jagoan PDIP Masih Tunggu Petunjuk yang Maha Kuasa
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo