Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kembangkan Layanan Elektronik, Bank Banten Resmi Gandeng FDS Dengan Sistem Amazon

Kembangkan Layanan Elektronik, Bank Banten Resmi Gandeng FDS Dengan Sistem Amazon Kredit Foto: Bank Banten

Menurut Sutjahyo, selama sepuluh tahun berturut-turut AWS telah menjadi penyedia infrastruktur, platform, dan layanan terbaik. AWS memiliki berbagai fitur yang dilengkapi dengan teknologi terkini, memiliki standar keamanan yang tinggi dalam menjaga privasi data nasabah, dan sangat mendukung kami dalam melakukan migrasi aplikasi dari tradisional menjadi cloud-agnostic. Bagi FDS, AWS memberikan bantuan dalam bentuk peningkatan kapabilitas SDM perusahaan, sehingga kami bisa memahami dan mengerjakan semua pekerjaan yang berhubungan dengan cloud. Dari segi kecepatan, FDS tidak perlu lagi melakukan pengadaan hardware yang memakan waktu sekitar 4 hingga 6 minggu dan perlu dilakukan setiap terjadi penambahan.

Dari segi keamanan, FDS mempercayakan AWS yang telah menjalankan praktik-praktik terbaik dan patuh terhadap standar-standar global. Selain menjaga keamanan infrastruktur, AWS juga menyediakan tools keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh pelanggannya untuk mengamankan aplikasi dan data mereka di cloud.

Gunawan Susanto, Country Manager AWS Indonesia mengatakan “AWS menyediakan layanan kepada institusi keuangan, perbankan, pembayaran, pasar modal dan asuransi, dengan infrastruktur dan layanan yang aman dan tangguh yang dibutuhkan oleh industri ini, untuk membedakan mereka hari ini dan beradaptasi dengan kebutuhan yang akan datang. Kami bangga dapat bekerjasama dengan FDS serta membantu Bank Banten dalam menjalankan proses untuk memodernisasi infrastrukturnya.”

Baca Juga: Catat Kenaikan Aset Hingga 28,11%, Dirut Bank Banten Optimis Segera Laba

HIngga saat ini pendapatan utama BEKS masih ditopang paling besar oleh pendapatan bunga sebesar Rp 180 miliar pada Agustus 2021, meningkat 168% dari posisi Maret 2021. Porsi pendapatan dari fee based income masih terbilang kecil, yakni sebesar Rp 19,6 miliar pada Agustus 2021, namun mengalami kenaikan 299% dari posisi Maret 2021. "Kami akan terus bersama partner dengan aplikasi layanan digital akan mengupayakan peningkatan fee based income, harapan kami bisa komposisinya itu double digit, tidak kecil, kisaran 10-15%,"ujar Agus.

Secaracaptive market, dijelaskan Agus Bank Banten memiliki captive market dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan juga sejumlah industri strategis yang ada di wilayahnya. “Provinsi Banten juga dikelilingi sejumlah industri strategis, seperti industri baja, industri petrokimia hingga pemain properti besar, ditambah fasilitas pendukung lainnya seperti bandara internasional dan pelabuhan. Sementara dari seluruh Kabupaten/Kota dan Provinsi Banten saja sudah mencapai Rp50 Triliun, “ujar Agus optimis.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: