Tidak Terkena Diabetes? Jangan Jemawa, Pre-Diabetes Selalu Mengintai!
Tidak aktif. Aktivitas fisik membantu Anda mengontrol berat badan, menggunakan glukosa sebagai energi, dan membuat sel-sel Anda lebih sensitif terhadap insulin. Cukup berjalan lebih banyak memerangi faktor risiko ini.
Usia. Meskipun diabetes dapat berkembang pada usia berapa pun, risiko pra-diabetes meningkat setelah usia 45 tahun. Hal ini mungkin karena seiring bertambahnya usia, orang cenderung kurang berolahraga, kehilangan massa otot, dan menambah berat badan.
Baca Juga: Vaksin Menyebabkan Impotensi? Bikin Kaget, Ternyata Jawabannya…
Ras. Ras tertentu memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit ini. Mereka termasuk kulit hitam Amerika, Hispanik, penduduk asli Amerika, Asia-Amerika, dan Kepulauan Pasifik.
Tekanan darah tinggi
Diabetes gestasional. Jika bayi Anda memiliki berat lebih dari 9 pon saat lahir atau Anda menderita diabetes gestasional saat hamil, Anda berisiko lebih tinggi.
Sindrom ovarium polikistik. Kondisi umum ini meningkatkan risiko pra-diabetes pada wanita.
Tidur. Gangguan tidur tertentu (seperti sleep apnea) meningkatkan risiko resistensi insulin. Mereka yang memiliki pekerjaan dengan shift yang berubah atau shift malam mungkin juga memiliki peningkatan risiko pra-diabetes atau diabetes tipe 2.
Baca Juga: Apakah Keju Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes Tipe 2?
Jadi jangan jumawa ya jika memang belum terdiagnosis diabetes, karena risiko kesehatan lainnya selalu bisa mengintai. Jaga selalu kesehatan dengan pola maka yang sehat dan berolahraga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: