Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengenal Istilah ‘Fenomena Fajar’ yang Dialami Penderita Diabetes

Mengenal Istilah ‘Fenomena Fajar’ yang Dialami Penderita Diabetes Kredit Foto: Pexels/PhotoMIX Company
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kondisi tubuh penderita diabetes yang tidak lagi sepenuhnya optimal seringkali menimbulkan gejala atau efek kesehatan lainnya. ‘Fenomena fajar’ adalah salah satu istilah yang tidak asing lagi bagi penderita diabetes yang kerap mengalaminya. Lantas apa itu fenomena fajar? Apakah kodisi tersebut berbahaya atau mengindikaksikan kondisi kesehatan lainnya? Berikut informasinya untuk Anda.

Baca Juga: Apa Itu Diabetes?

Melansir laman kesehatan Healthline, Fenomena fajar adalah peningkatan kadar gula darah atau hiperglikemia yang terjadi di pagi hari. Ini biasanya terjadi antara jam 3:00 pagi dan 8:00 pagi.

Fenomena fajar biasa terjadi pada individu dengan diabetes tipe 1 atau tipe 2, dan diperkirakan prevalensinya lebih dari 50 persen. Ini biasanya tidak terlihat pada orang tanpa diabetes, karena peningkatan gula darah dilawan oleh insulin.

Pada penderita diabetes, fenomena fajar berpotensi meningkatkan gula darah ke tingkat yang berbahaya. Inilah mengapa penting untuk mencoba mengelola fenomena fajar.

Baca Juga: Tidak Terkena Diabetes? Jangan Jemawa, Pre-Diabetes Selalu Mengintai!

Penyebab fenomena fajar

Fenomena fajar terjadi karena pelepasan hormon dalam tubuh. Ini dapat mencakup hal-hal seperti hormon pertumbuhan, kortisol, dan glukagon.

Ketika kadar hormon ini meningkat, hati Anda dirangsang untuk melepaskan glukosa ke dalam aliran darah Anda. Ini memberi tubuh Anda dorongan energi untuk mempersiapkan Anda bangun di pagi hari.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mengurangi Frekuensi Buang Air Kecil Berlebih pada Kondisi Diabetes?

Peningkatan gula darah secara alami ini terjadi pada semua orang. Pada individu tanpa diabetes, kenaikan gula darah menyebabkan sel-sel di pankreas mulai memproduksi insulin untuk membantu menjaga kadar gula darah tetap seimbang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: