Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wajib Waspada! Ada Keterkaitan Antara Polusi Udara dan Diabetes

Wajib Waspada! Ada Keterkaitan Antara Polusi Udara dan Diabetes Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketika berbicara soal diabetes entah itu penyebab atau pencegahannya, pasti tidak jauh dalam pembahasan mengenai asupan makanan. Makanan dengan kadar gula darah tinggi dipercaya dapat memperburuk dan menjadi penyebab kondisi diabetes.

Baca Juga: Apa Saja Sih Makanan yang Boleh Dikonsumsi oleh Penderita Diabetes?

Tetapi pernahkah Anda berfikir bahwa diabetes juga bisa disebabkan dengan polusi udara? Bagaimana bisa? Berikut informasinya.

Melansir laman kesehatan Medical News Today, Para peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Washington di St. Louis, MO bekerja sama dengan Sistem Perawatan Kesehatan St. Louis Urusan Veteran di Missouri menemukan hubungan kuat antara polusi udara dan diabetes.

Temuan Ini dapat membantu membawa kesadaran baru tentang efek berbahaya dari kualitas udara yang buruk. Studi ini diterbitkan di The Lancet Planetary Health.

Baca Juga: Tidak Bisa Dianggap Remeh, Simak Bahaya Diabetes pada Ibu Hamil

Berdasarkan analisis temuan ini, mereka memperkirakan bahwa secara global, polusi udara berkontribusi pada sekitar 3,2 juta kasus diabetes dan hilangnya 8,2 juta tahun hidup sehat pada tahun 2016. Angka terakhir ini mewakili sekitar 14 persen dari semua tahun hidup sehat yang hilang karena diabetes.

Mekanisme pasti di balik hubungan antara polusi udara dan diabetes belum terbukti. Namun, para ilmuwan tahu bahwa beberapa polutan setelah dihirup dapat memasuki aliran darah dan berinteraksi dengan jaringan dan organ.

Interaksi ini pada akhirnya mengganggu tubuh, dan, antara lain, dapat mengubah sensitivitas dan produksi insulin.

Baca Juga: Ternyata Posisi Berdiri Bisa Bantu Sensitivitas Insulin

Penting untuk dicatat bahwa risiko diabetes terkait polusi lebih tinggi di negara-negara berpenghasilan rendah yang tidak memiliki kebijakan udara bersih, seperti India, Cina, dan Indonesia, sementara negara-negara yang lebih kaya, seperti Kanada, Australia, dan Selandia Baru, memiliki risiko yang lebih rendah.

Temuan studi menunjukkan bahwa risiko diabetes meningkat secara dramatis antara tingkat paparan serendah mungkin dan pedoman EPA untuk standar kualitas udara.

Dengan kata lain, bahkan pada tingkat yang secara resmi dianggap “aman”, risikonya tetap signifikan. Pada Oktober 2017, Komisi Lancet tentang polusi dan kesehatan menerbitkan sebuah laporan yang menyoroti efek berbahaya dari polusi.

Baca Juga: Penting! Kenali ‘3P’ Sebagai Gejala Umum Kondisi Diabetes pada Tubuh

Studi baru ini, yang bertujuan untuk menemukan bukti baru, mengungkap bukti bahwa polusi dapat memiliki dampak yang lebih besar pada kesehatan, mungkin mengarah pada perkembangan diabetes.

Baca Juga: Apa Itu Diabetes?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: