Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Benar Depresi Bisa Memicu Risiko Diabetes? Jawabannya…

Apa Benar Depresi Bisa Memicu Risiko Diabetes? Jawabannya… Kredit Foto: Unsplash/Usman Yousaf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Diabetes selalu dikaitakan dengan kondisi fisik seseorang. Baik penyebab atau setelah didiagnosis menderita diabetes, umumnya kondisi ini disebabkan karena masalah fisik termasuk pola makan, pola aktivitas, dll.

Tetapi adakah faktor lain selain kondisi fisik yang disebut tadi yang mana bisa memicu risiko diabetes? Jika dikatikan secara sederhana stres atau depresi rasanya tidak mungkin memiliki kaitan dengan diabetes yang berfokus pada kadar gula darah dalam tubuh.

Baca Juga: Penderita Diabetes Wajib Baca! Ternyata 7 Hal Ini Tanpa Disadari Memengaruhi Kadar Gula Darah

Faktanya tidak demikian, ternyata stres atau depresi memiliki keterkaitan dengan diabetes. Bagaimana penjelasannya?

Ternyata antara depresi dan diabetes layaknya seperti pertanyaan “mana yang lebih dahulu, ayam atau telur?” Apakah diabetes membuat orang depresi atau orang yang depresi lebih mungkin terkena diabetes?

Baca Juga: Penting! Ini Tips Menyampaikan Kondisi Diabetes kepada Anak-anak

Melansir laman kesehata Health, sebuah laporan dalam Archives of Internal Medicine menyebutkan orang dengan diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami depresi daripada mereka yang tidak memiliki kondisi kronis dan mereka yang mengalami depresi lebih mungkin untuk mengembangkan diabetes tipe 2.

Penelitian dalam laporan tadi menemukan bahwa semakin parah depresi atau diabetes, semakin tinggi risiko untuk kondisi lainnya.

"Kita dapat mengatakan bahwa kedua kondisi tersebut terkait satu sama lain dan merupakan penyebab dan konsekuensi satu sama lain," kata penulis senior studi tersebut, Frank Hu, MD, Ph.D., profesor nutrisi dan epidemiologi di Harvard School of Public Health.

Baca Juga: Apa Itu Diabetes?

Dominique Musselman, M.D., profesor psikiatri dan ilmu perilaku di Fakultas Kedokteran Universitas Miami Miller, mengatakan salah satu implikasi penting dari penelitian ini adalah bahwa perubahan gaya hidup seperti yaitu olahraga mungkin berguna dalam mencegah kedua kondisi tersebut.

"Ada elemen biologis untuk kedua kondisi ini yang mungkin berkontribusi terhadap yang lain. Salah satu cara untuk mengelola stres Anda dan mengurangi risiko terkena diabetes adalah faktor gaya hidup olahraga, atau setidaknya mengobati kasus yang lebih ringan dengan olahraga," tambahnya.

Dalam studi lain, wanita menjawab pertanyaan tentang kesehatan fisik dan mental mereka setiap dua tahun dari 1996 hingga 2006, dan memberikan informasi tentang faktor gaya hidup, termasuk olahraga dan indeks massa tubuh (BMI).

Baca Juga: Akibat Pandemi, dalam 3 Bulan Terakhir Hampir 200.000 Anak Dirujuk ke Layanan Kesehatan Mental

Indeks massa tubuh dan gaya hidup, terutama aktivitas fisik (atau kurangnya aktivitas fisik), dikaitkan dengan risiko diabetes dan depresi.

Setelah mempertimbangkan hal ini, orang yang mengalami depresi ternyata 17% lebih mungkin terkena diabetes daripada orang yang tidak mengalami depresi.

Mereka yang memakai antidepresan memiliki 25% peningkatan risiko diabetes dibandingkan dengan wanita yang tidak depresi.

Baca Juga: Obat Asam Urat Ini Efektif Mengatasi Covid-19

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: