Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kini di Ambang Kebangkrutan, Ternyata Bos Evergrande Lahir Miskin dan Melarat

Kini di Ambang Kebangkrutan, Ternyata Bos Evergrande Lahir Miskin dan Melarat Kredit Foto: Twitter/QuickTake

Setelah revolusi budaya berakhir pada tahun 1977, Hui pun mencoba mendaftar di universitas tetapi gagal. Tahun berikutnya, ia kembali mendaftar dan berhasil diterima di Wuhan Institute of Iron and Steel.  Dosennya, Meng Xiankun mengingat Hui sebagai mahasiswa yang banyak bicara dan mudah bergaul. Ia juga sempat ditunjuk sebagai komisioner kesehatan kelas.

Setelah lulus kuliah, saat itu China masih dalam bayang-bayang ekonomi komando, Hui pun mendapat kesempatan bekerja di sebuah pabrik baja di kota kelahirannya. Dengan cepat ia menjadi sosok yang menonjol. 

"Dia pandai dalam pekerjaannya, rendah hati, pekerja keras, sangat pintar, pandai berurusan dengan orang," puji atasannya.

Saat masih muda, Hui sangat ambisius. Ia pun tak puas dengan pekerjaannya. Hingga akhirnya pada tahun 1992, Hui mencari pekerjaan ke Shenzhen, sebuah kota kecil di perbatasan dengan Hong Kong. Di sinilah, banyak miliarder sukses lahir mengembangkan bisnis mereka dan mencapai kesuksesan.

Pada tahun 1996, Hui akhirnya mendirikan Evergrande di Guangzhou. Selama 25 tahun berdiri, perusahaan sukses besar. Bahkan, ketika grup tersebut IPO di Hong Kong pada 2009, Evergrande berhasil mengumpulkan dana USD9 miliar.

Sayangnya, Evergrande mengutang dalam jangka waktu yang lama dan jumlah yang besar pula. Mereka secara agresif menjual apartemen yang bahkan belum dibangun. Bahkan, mereka juga mengakuisisi klub sepak bola terbesar di China, Guangzhou FC, dan menandatangani kontrak dengan mantan pelatih kepala Italia Marcello Lippi dalam kesepakatan senilai sekitar 30 juta euro pada 2012. 

Selera Hui akan kemewahan membuatnya mendapatkan julukan 'belt brother', ini karena ia memasuki konferensi legislatif tahunan China dengan ikat pinggang emas dengan logo H atau Hermes.

Alhasil, dalam beberapa tahun terakhir, Beijing mulai memberikan serangkaian peraturan untuk menahan pinjaman perusahaan properti. Tetapi, itu sudah terlambat bagi Evergrande dan Hui Ka Yan yang hari ini memiliki utang bergunung-gunung.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: