Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perkuat Daya Tahan, Pemerintah Bidik 30 Juta UMKM Go Digital

Perkuat Daya Tahan, Pemerintah Bidik 30 Juta UMKM Go Digital Kredit Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sektor UMKM merupakan motor utama pemulihan ekonomi Indonesia di tengah pandemi Covid-19. Pasalnya Sektor ini memberikan kontribusi besar terhadap total Produk Domestik Bruto nasional. 

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM RI, porsi UMKM RI mencapai 99,9% terhadap total jumlah usaha, menyerap 117 juta tenaga kerja atau 97,05% dari total tenaga kerja Indonesia, dan berkontribusi terhadap PDB sebesar 61%.

Agar daya tahan usaha UMKM semakin tinggi dan skala usahanya semakin besar, pemerintah terus mendorong sektor ini agar go digital. Hingga 2023, pemerintah menargetkan 30 juta UMKM Go Digital dengan tiga strategi: peningkatan infrastruktur jaringan internet; memaksimalkan program literasi digital; dan pelatihan langsung kepada UMKM.

Terkait daya tahan dan skala usaha, UMKM memiliki beberapa kendala, seperti logistik, legalitas, akses pembiayaan, pendampingan, produksi, dan masalah pemasaran. Untuk itu Akurat.co menggelar webinar dengan tema "UMKM Go Digital: Akselerasi Pertumbuhan dengan Melek Pembayaran Digital melalui QRIS dan Akses Permodalan". 

Webinar ini akan dilaksanakan vial Zoom Cloud Meeting dan YouTube Channel Akurat co pada Kamis, 30 September 2021 pukul 14.00-16.30 WIB dengan menghadirkan para pembicara seperti:Mukhamad Misbakhun, Anggota Komisi XI DPR RI;Azka Subhan Aminurridho, Kepala Perwakilan BI Malang; Chandra Firmanto, Managing Partner PT Indogen Capital; dan Aviliani, Pengamat Ekonomi Digital.

Pimpinan Umum Akurat.co Afriadi, mengatakan, webinar tersebut merupakan buah kerja sama Akurat.co dengan Nirwana Institute, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang, dan Indogen Capital. Kolaborasi tersebut terwujud karena masing-masing pihak memiliki kepedulian yang sama terhadap nasib UMKM dengan peran dan porsi masing-masing. 

Nirwana Institute dan Akurat.co sebagai media online nasional sama-sama memiliki concern pada nasib sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Begitu juga dengan Kantor Perwakilan BI Malang dan Indogen Capital. 

“Indogen notabene merupakan perusahaan modal ventura yang aktif mencari startup untuk dikembangkan dan memberikan solusi kepada para pelaku UMKM dengan membuka akses permodalan dan menciptakan ekosistem bisnisnya,” kata Afriadi kepada media dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (27/9/2021).

Selain pengetahuan teknis tentang UMKM Go Digital, peserta webinar dari UMKM mendapat penjelasan tentang bagaimana membangun hubungan dengan para investor yang ingin menanamkan modal utk startup atau UMKM potensial.

Dalam konteks UMKM Go Digital, Bank Indonesia merupakan salah satu lembaga negara yang memiliki perhatian besar terhadap isu ini. Bank Sentral memanfaatkan peluang dan tren di bidang digitalisasi sistem pembayaran dengan memacu peningkatan penggunaan QRIS untuk transaksi pembayaran UMKM. 

QRIS adalah singkatan dari Quick Response Code Indonesian Standard, yakni standar QR Code untuk sistem pembayaran Indonesia. Sistem ini dikembangkan oleh BI dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia. QRIS menjadi salah satu dukungan BI terhadap Pemerintah dalam menjadikan UMKM sebagai kekuatan baru perekonomian. 

Hingga akhir 2021, BI menargetkan sebanyak 12 juta merchant UMKM menggunakan QRIS sebagai metode pembayaran. Sebanyak 10,4 juta merchant telah terintegrasikan dengan QRIS hingga pertengahan September 2021.

“Dalam konteks mencari solusi atas kendala-kendala tersebut, Webinar "UMKM GO DIGITAL” ini menjadi menarik dan penting,” ucap Afriadi tandas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: