Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Batubara Manggung, Perusahaan Ketiban Untung Karena Lepas dari Jerat Rugi

Harga Batubara Manggung, Perusahaan Ketiban Untung Karena Lepas dari Jerat Rugi Kredit Foto: Dana Brata Luhur
Warta Ekonomi, Jakarta -

Meningkatnya permintaan dan naiknya harga batubara membawa berkah bagi PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE) yang merupakan perusahaan yang bergerak di jasa penunjang tambang. Perseroan pun yakin pada tahun ini kinerja akan berubah 180 derajat hingga terlepas dari jerat kerugian. 

Chief Financial Officer PT Dana Brata Luhur Tbk, Yudo Wijayanto menyatakan bahwa batubara yang kini tengah bersinar karena China mengalami kekurangan stok batubara. Hal ini dikarenakan banyak provinsi di China telah mempertimbangkan penjatahan listrik untuk menahan pasokan. Kemudian, beberapa tambang juga ditutup karena kecelakaan mematikan baru-baru ini, yang menekan produksi dalam negeri China.

“Beberapa negara dan perusahaan juga melakukan percepatan dalam program dekarbonasi dan membatasi aktifitas perdagangan akibat perselisihan dagang antara Australia dan China. Sehingga diprediksi akan ada lebih banyak permintaan batubara terhadap Indonesia, karena China tetap menjadi importir terbser yang menyumbang 27% dari keseluruhan ekspor batubara,” ucapnya, dalam paparan publiknya, di Jakarta, Kamis (30/9/2021).

Baca Juga: Harga Batubara Melonjak, Kinerja Terminal IPCC Diyakini Juga Bakal ‘Kecipratan Cuan’

Hal tersebut, lanjut Yudi akan membuat perusahaan mengantongi untung hingga sebesar Rp80 miliar di tahun ini dari rugi Rp2,4 miliar. Capaian tersebut akan didorong Pendapatan usaha Perseroan yang diharapkan mencapai Rp298 miliar naik dari Rp197,95 miliar, laba kotor sebesar Rp125 miliar dari Rp37,51 milar, laba operasi Rp89 miliar.

“Kami targetkan mencatat loading atau volume pengangkutan (barging) mencapai 5 juta ton batu bara dari target awal hanya 3 juta ton batu bara. Kami optimis target ini akan tercapai, mengingat pencapaian di kuartal kedua tahun ini saja sudah sekitar nyaris 3 juta ton," tambahnya. 

Baca Juga: Waduh, Kerugian Perusahaan Tambang Emas Ini Makin Lama Makin Menggunung

Membaiknya kinerja di tahun ini juga membuat perusahaan memutuskan untuk memberikan apresiasi kepada pemegang saham TEBE melalui pembagian dividen interim sebesar Rp6,42 miliar atau sekitar Rp5 per saham. Dividen tersebut rencananya akan dibayarkan pada 28 Oktober 2021.

"Kinerja keuangan TEBE sangat baik, sudah sewajarnya kami memberikan apresiasi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Ini juga bentuk komitmen perusahaan terhadap pemegang saham yang sudah mempercayai TEBE,” tutupnya.

sebagai informasi, hingga semesteer I 2021 membukukan pendapatan Rp141 miliar per Juni 2021 atau lebih besar 58 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Sedangkan laba bersih terbilang Rp40 miliar atau 28,6  persen. Hasil itu mendorong perseroan akan membagikan dividen tengah tahun interm dalam waktu dekat. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: