Beberapa daerah tampaknya masih khawatir saat akan membuka sekolah dan menerapkan PTM. Kekhawatiran itu memang beralasan. Apalagi masih ada satu dua sekolah yang saat dibuka terjadi penularan Covid-19. Kasus teranyar terjadi di SDN Gendongan 1, Salatiga, Jawa Tengah. Sebanyak 6 siswa dilaporkan terkonfirmasi positif Covid-19.
Menghadapi kekhawatiran terjadi penularan Corona di sekolah, pemerintah tak tinggal diam. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyebut, sudah ada dua strategi yang dibikin pemerintah untuk mencegah penularan di sekolah, yaitu strategi protokol kesehatan (perubahan perilaku atau 3M) dan strategi deteksi atau surveilans atau 3T.
Kata Budi, kalau dua strategi ini berhasil, pemerintah akan mereplikasi di aktivitas perdagangan, pariwisata, keagamaan, aktivitas, dan sebagainya. “Kami sadar, pembelajaran tatap muka penting. Ada banyak kerugian kalau PTM terlalu lama ditunda. Karena itu, kita fokus melakukan advanced surveillance,” ujarnya.
Jadi, kata Budi, pemerintah akan aktif mencari kasus dengan tujuan deteksi di satuan pendidikan dengan menggunakan metode sampling kecamatan. Selanjutnya, pemerintah akan melakukan tes PCR kepada 30 orang siswa dan 3 orang pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) untuk setiap sekolah yang rutin dilakukan minimal satu kali per bulan.
Kalau positivity rate di bawah 1 persen berarti aman. Kalau 1-5 persen, pemerintah akan melakukan tes terhadap semua anggota rombongan belajar dan mereka akan dikarantina. Sementara kalau dibatas 5 persen, satu sekolah akan dites dan kembali belajar online selama 14 hari.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami