Transformasi operasional menggunakan energi terbarukan diharapkan dapat memberikan produk Sampoerna Kayoe keunggulan kompetitif di pasar global yang semakin mementingkan proses produksi yang bertanggung jawab.
“Upaya keberlanjutan seperti ini bukan yang pertama dilakukan oleh Sampoerna Kayoe. Komitmen keberlanjutan pertama kami adalah kerja sama dengan petani kecil di seluruh Indonesia untuk mendapatkan sertifikasi Forest Stewardship Council (FSC), guna memastikan praktik pengelolaan hutan yang lestari dan keterlacakan rantai pasokan,” kata Direktur Komersial Sampoerna Kayoe Edward Tombokan.
Menurut Badan Energi Internasional, pangsa energi terbarukan diperkirakan akan mencapai 30 persen pada 2024 dan akan terus meningkat dalam dekade mendatang. Hal ini memperkuat alasan Sampoerna Kayoe untuk berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dunia melalui pemanfaatan energi terbarukan.
“Menipisnya persediaan stok energi fosil dan meningkatnya dampak krisis iklim menyebabkan seluruh dunia saat ini semakin bergerak menuju arah pembangunan yang lebih berkelanjutan. Kami harap dengan inisiatif ini, lebih banyak rekan-rekan perusahaan dan industri yang tergerak untuk memulai transisi menuju penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan,” tutup Kepala Divisi Strategis dan Manajemen Performansi Alvin Puspowidjono.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto