Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penting! Ini Cara yang Bisa Dilakukan saat Mendapati Gejala Autoimun

Penting! Ini Cara yang Bisa Dilakukan saat Mendapati Gejala Autoimun Kredit Foto: Unsplash/Nik Shuliahin
Warta Ekonomi -

Konsultan Immunologi Klinis di Siloam Hospitals Lippo Village yakni Stevent Sumantri menjelaskan bahwa daya tahan tubuh atau imunitas tubuh yang bermasalah tidak selalu menjadi tanda penyakit autoimun.

Menurut Stevent, kadang orang yang bermasalah dengan imunnya bukan karena sistem imunnya, tetapi stres berkepanjangan. 

Baca Juga: Cara Menurunkan Risiko Komplikasi Kardiovaskular pada Penderita Diabetes

"Saya beri bocoran saja apa yang saya lakukan pada saat kita menangani kondisi autoimun, benar-benar harus dilihat secara keseluruhannya. Nggak bisa kita cuma lihat di satu titik saja. Nanti akan ada yang kelewatan," ujar Stevent dalam webinar e-DBS Talk, pada Kamis (07/10).

Lebih lanjut, Stevent memaparkan bahwa terdapat lebih dari 150 jenis kondisi autoimun, yang pada setiap kondisinya menimbulkan gejala yang berbeda satu sama lain.

Gejala-gejala yang umum terjadi diantaranya adalah mengalami keluhan penyakit tertentu yang menahun dan tidak membaik.

Baca Juga: Apakah Penderita Diabetes Harus Melakukan Amputasi?

"Pertama adalah kalau kita merupakan populasi kunci, yaitu wanita usia produktif. Kedua, kalau kita mengalami keluhan yang sifatnya menahun. Misal mengalami brain fog, kesulitan konsentrasi yang terus menerus, kelelahan, nyeri sendi, sakit otot, gangguan cerna yang tidak membaik selama berminggu-minggu," katanya.

"Atau bisa juga keguguran yang berulang, kesemutan, itu sering kali juga disebabkan karena kondisi autoimunitas. Bahkan ketidaksuburan pun pada saat ini juga dicurigai beberapa orang disebabkan oleh autoimun," sambungnya.

Stevent menyarankan agar tidak langsung panik dan mendiagnosa diri sendiri, apabila mengalami gejala- gejala tersebut.

Baca Juga: Ibu Hamil yang Menderita Diabetes Memiliki Risiko Kelahiran Dini (Prematur)

"Kalau curiga mengalami autoimun, pertama tetap tenang. Karena biar bagaimana pun kondisi autoimun bukan kondisi yang sering. Biasanya sering kali permasalahan stres, kualitas hidup, kelelahan yang berkepanjangan atau infeksi yang menyebabkan keluhan Anda," ucapnya.

Stevent tidak lupa menganjurkan, kepada masyarakat yang masih curiga mengalami autoimun agar tidak langsung menemui konsultan.

Tahap pertama yang harus dilakukan oleh penderita adalah memeriksakan diri ke dokter spesialis. 

"Jangan langsung datang ke saya sebagai konsultan gitu ya. Namun bisa datang dulu ke dokter spesialis penyakit dalam misalnya untuk orang dewasa. Atau ke dokter spesialis anak untuk anak-anak di bawah 15 tahun agar dilakukan evaluasi dulu nih kira-kira apa benar penyebabnya karena autoimun," imbuhnya.

Baca Juga: Ternyata Oh Ternyata… Makanan Sehat Juga Memicu Risiko Terkena Kanker, Kok Bisa?

"Karena saya banyak menemukan bahwa orang telah melakukan tes tertentu langsung menyatakan diri kena autoimun dan melakukan pengobatan. Tapi pengobatan dan terapi yang diterima tidak sesuai dengan apa yang seharusnya dibutuhkan, jadi lebih baik konsultasi dahulu. Jika autoimunnya di saraf datang ke dokter spesialis saraf," tambahnya.[]

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: