Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berpotensi Dimanipulasi, China Sentil WHO Terkait Penyelidikan Virus Corona

Berpotensi Dimanipulasi, China Sentil WHO Terkait Penyelidikan Virus Corona Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
Warta Ekonomi, Singapura -

Kementerian Luar Negeri China pada Kamis (14/10/2021) memperingatkan terhadap apa yang disebutnya kemungkinan "manipulasi politik" dari penyelidikan baru oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang asal-usul virus corona, sambil mengatakan itu akan mendukung upaya badan internasional.

WHO pada Rabu (13/10/2021) merilis daftar yang diusulkan dari 25 ahli untuk menyarankan langkah selanjutnya dalam pencarian asal virus setelah upaya sebelumnya diserang karena terlalu mudah di China, di mana kasus manusia pertama terdeteksi pada akhir 2019.

Baca Juga: Sebelum Mati Langkah, WHO Punya Langkah Terakhir Ini buat Gali Asal-Usul Covid-19

Beijing dituduh menyembunyikan data mentah tentang kasus-kasus awal selama kunjungan tim WHO pada Februari dan sejak itu menolak seruan untuk penyelidikan lebih lanjut, dengan mengatakan AS dan lainnya mempolitisasi masalah tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian mengatakan China akan "terus mendukung dan berpartisipasi dalam penelusuran ilmiah global dan dengan tegas menentang segala bentuk manipulasi politik".

"Kami berharap semua pihak terkait, termasuk sekretariat WHO dan kelompok penasihat, akan secara efektif menjunjung tinggi sikap ilmiah yang objektif dan bertanggung jawab," kata Zhao kepada wartawan pada briefing harian, dilansir Channel News Asia.

Para ahli yang diusulkan oleh badan kesehatan PBB termasuk beberapa yang berada di tim asli yang pergi ke kota Wuhan di China tengah untuk menyelidiki asal-usul COVID-19.

Temuan tim asli yang dipimpin WHO tidak meyakinkan, dan para ahli merilis laporan yang menyimpulkan bahwa "sangat tidak mungkin" bahwa virus corona bocor dari laboratorium Wuhan, memicu kritik dari para ilmuwan luar bahwa teori itu belum diperiksa dengan benar. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kemudian mengakui bahwa terlalu dini untuk mengabaikan teori laboratorium.

Beijing telah berulang kali mempertanyakan apakah virus itu memang berasal dari China, dan telah menyerukan penyelidikan ke laboratorium militer AS tanpa memberikan bukti kuat.

China sebagian besar telah membasmi kasus penularan lokal infeksi COVID-19 melalui pemakaian masker, karantina, dan pelacakan kasus elektronik, bersama dengan tindakan yang terkadang kejam termasuk penguncian dan pengujian massal wajib.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: