Lagi-lagi Pakar Bilang AUKUS Seharusnya Jadi Peringatan Keras buat Indonesia
Tidak adanya konflik bersenjata antara negara-negara ASEAN dianggap sebagai salah satu modalitas utama bagi ASEAN untuk mempraktikkan sentralitas dan mendorong dialog di kawasan yang lebih luas.
Indonesia secara aktif mempromosikan gagasan ASEAN memiliki versi wacana Indo-Pasifiknya sendiri. Asesan kini telah memperoleh pandangan ASEAN sendiri tentang Indo-Pasifik yang menggambarkan kawasan itu sebagai salah satu kerja sama dan inklusi.
Baca Juga: Memahami Diam Membatunya ASEAN di Balik Kesepakatan Panas AUKUS
Namun, pengumuman AUKUS dan kehadiran Kunming-172 di Laut Natuna Utara menguji pandangan ini. Sulit disangkal bahwa keputusan Australia untuk bergabung dengan AUKUS sebagian terkait dengan perang dagang China dalam menanggapi seruan Canberra untuk penyelidikan Covid-19.
Adalah kepentingan Indonesia bahwa ASEAN menjadi lebih sentral dalam pendekatan AS ke kawasan ini. Namun, pengumuman AUKUS dan Quad sebelumnya menunjukkan bahwa ASEAN mungkin dikesampingkan oleh kekuatan besar. Ketika AS dan sekutunya bergerak di luar ASEAN, China terus mencari cara bilateral untuk mengamankan kepentingannya, terutama dalam sengketa Laut China Selatan.
Memiliki koordinasi yang lebih luas dengan negara-negara Asia yang berpikiran sama seperti India, Jepang dan Korea Selatan, sebelum dan di luar pertemuan ASEAN, dapat menjadi lebih penting bagi kebijakan luar negeri Jakarta dalam waktu dekat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto