Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Israel Cuekin Komunitas di Nigeria yang Ngaku Keturunan Bangsa Yahudi

Israel Cuekin Komunitas di Nigeria yang Ngaku Keturunan Bangsa Yahudi Kredit Foto: Getty Images/AFPMenahem kahana

Gelombang separatisme

Sinagog Gihon di Abuja kini dihadiri oleh campuran berbagai kelompok etnis dari 40 keluarga yang hadir.

Dalam beberapa tahun terakhir jumlah mereka yang beribadah sebagai orang Yahudi di Nigeria selatan telah meningkat tajam, kata wartawan BBC Chiagozie Nwonwu, seorang ahli di wilayah tersebut.

Ini sebagian besar berkat Masyarakat Adat Biafra (Ipob), sebuah kelompok yang menginisiasi kembali kampanye pemisahan diri suku Igbo dari Nigeria pada 2014.

Kelompok ini dipimpin oleh Nnamdi Kanu, yang membangkitkan kesadaran para pengikutnya tentang dugaan bahwa mereka keturunan Yahudi dan mendorong mereka untuk memeluk agama tersebut.

Pemimpin karismatik itu pernah digambarkan sedang berdoa di Tembok Barat di Yerusalem.

Namun, pengikutnya tak dianggap sebagai orang Yahudi murni oleh komunitas Nigeria yang lebih mapan, karena beberapa dari mereka menggabungkan unsur Yudaisme dan Kristen dalam ibadah mereka yang terkait dengan Yudaisme Mesianik.

Kini, Kanu dalam tahanan menghadapi pengadilan atas tuduhan pengkhianatan. Sementara Ipob kini dilarang dan dianggap sebagai kelompok teroris.

"Pertama kali Ipob muncul, saya menangis di sinagog. Saya berkata: 'Anak muda ini datang untuk menimbulkan masalah bagi kami karena apa yang dia lakukan tidak perlu,'" kata Avichai, seorang veteran perang Biafra.

Ia khawatir aktivitas Ipob mengancam kegiatan ibadah sekitar 70 komunitas Yahudi yang apolitis.

Peristiwa itu terjadi awal tahun ini ketika seorang pemimpin komunitas Yahudi di bagian tenggara negara itu, dipenjara selama sebulan setelah jemaatnya menerima tiga pengunjung dari Israel.

Mereka datang untuk memfilmkan sumbangan gulungan Taurat - yang dianggap terlalu mahal untuk dibeli oleh kelompok-kelompok Yahudi lokal.

Mereka dicurigai memiliki hubungan dengan Ipob dan dideportasi.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: