Pendiri lembaga survei KedaiKopi Hendri Satrio menilai presidential threshold membatasi calon-calon presiden alternatif untuk muncul ke permukaan.
Hendri Satrio juga mengatakan bahwa aturan tersebut merupakan upaya agar masyarakat memilih presiden terbaik versi partai politik saja.
"Coba kalau tidak ada thresholdnya? Kita bisa punya banyak sekali calon presiden. Ketua umum partai bisa mempertimbangkan nama lain menjadi presiden," ujar Hendri Satrio dalam diskusi virtual, Jumat (22/10). Baca Juga: Strategi Mafia PCR di Balik Syarat Naik Pesawat Terungkap, Miris!
Menurutnya, sulit mencari presiden yang lurus dan alternatif yang tidak dikendalikan oleh satu pihak.
Tidak hanya itu, menurutnya presidential threshold bukan obat untuk menghilangkan presiden boneka.
Sebab, menurutnya dunia ini penuh dengan materialistis, liberalis, dan sangat bergantung pada kebutuhan ekonomi.
"Menurut saya, presiden boneka ini sangat sulit dipisahkan dari kebutuhan-kebutuhan ekonomi saat melakukan kampanye yang akhirnya membuat dirinya terjebak pada pemiliknya," bebernya.
"Setajir apa memangnya calon-calon presiden alternatif itu? Presidential threshold bukan obat untuk menemukan presiden yang lurus,” kata Hendri Satrio. Baca Juga: Marah Besar sama Menag Yaqut, Fadli Zon Todong Langsung Jokowi
Akan tetapi, menurut Hendri Satrio, penghapusan presidential threshold merupakan langkah yang bagus untuk menemukan presiden terbaik.
"Kalau Indonesia ingin menemukan presiden terbaik, tanah air harus menghilangkan presidential threshold ini," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: