Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Ayam Hidup Masih Tidak Stabil di Tingkat Peternak

Harga Ayam Hidup Masih Tidak Stabil di Tingkat Peternak Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Gabungan mahasiswa dari BEM Peternakan Unpad, BEM Universitas Indonesia (BEM UI), BEM Seluruh Indonesia Jabodetabek Banten, dan BEM Peternakan UNSOED, menghadiri undangan dari Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan RI, guna menindaklanjuti realisasi isi dari Fakta Integritas yang ditandatangani Sekretaris Ditjen Peternakan dan Kesehatan, pada unjuk rasa Mahasiswa Minggu lalu (11/10/2021) di Jakarta.

Turut hadir berdasar undangan dari Kementan RI pada Selasa (26/10/2021), yaitu Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Nasrullah, Asosiasi perunggasan seperti PINSAR Indonesia dan GOPAN, juga hadir pejabat Kementerian Pertanian lainnya dari tiap Direktur yang ada di bawah PKH.

Baca Juga: Senin Besok, BEM SI dan Peternak Ayam Bakal Geruduk Jakarta

Hasil pada pertemuan tersebut, mahasiswa mendesak pemerintah segera menuntaskan polemik perunggasan, yang sebelumnya telah disusun dalam kajian BEM Fapet Unpad dan Pakta Integritas antara Kementan dan Kemendag.

Ketua BEM Peternakan Unpad, Lendri mengatakan bahwa mahasiswa hadir ke Kementan dengan tujuan sebagai penyambung lidah dari keresahan peternak melalui kawalan pakta integritas yang sebelumnya telah disetujui pada 2 kementerian.

"Poin di antaranya, menuntut komitmen kementan untuk berpihak pada peternak mandiri sesuai permentan 32 tahun 2017 dalam upaya menekan oversupply," kata Lendri kepada wartawan di Bandung, Rabu (27/10/2021).

Adapun Kepala Departemen kajian dari BEM Peternakan Unpad menyebutkan, pihaknya meminta Dirjen PKH untuk segera menerbitkan Tim Pencari Fakta yang wajib melibatkan mahasiswa, akademisi, peternak, dan NGO yang nantinya tim tersebut akan mencari fakta di lapangan.

"Faktanya, jumlah kuota impor GPS setiap perusahaan integrasi sesuai dengan instruksi dirjen PKH," kata Firdaus.

Fakta lainnya ialah peredaran DOC FS Ayam Ras Pedaging dan Petelur di peternak UMKM, koperasi, perusahaan integrasi dan kemitraannya, dan fakta besaran alokasi fasilitas rantai dingin dan peredaran Ayam Ras Pedaging (livebird) oleh perusahaan integrasi.

Sementara itu, Ketua BEM UI, Leon menambahkan bahwa perunggasan sebagai leading di sektor peternakan merupakan kunci utama. Namun, apabila pemerintah tidak sungguh-sungguh menyelesaikan polemik ini, akan timbul permasalahan di sektor lainnya.

"Kami tentunya akan terus mengawal Fakta Integritas ini sampai mereka (Kementan RI) merealisasikan isi dari poin-poin yang ada di dalam Fakta integritas yang telah mereka tanda tangani dengan perwakilan mahasiswa" kata Leon.

Senada, Ketua BEM Peternakan Unsoed, Usup, yang mewakili Mahasiswa Peternakan dari Purwokerto dan Unsoed khususnya, menginginkan komitmen para pemangku kebijakan di sektor peternakan khususnya unggas.

"Saya menyerahkan hasil Kajian 7 tahun Presiden RI, mengenai polemik perunggasan kepada Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan pada pertemuan kemarin. Bahwa, pemerintah jangan main-main dengan mahasiswa apalagi sektor perunggasan, yang sudah bermasalah semenjak 12 tahun silam," tutup Usup.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: