Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Evaluasi Penanganan Covid-19 dan Optimalisasi Anggaran Program PEN

Pemerintah Evaluasi Penanganan Covid-19 dan Optimalisasi Anggaran Program PEN Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja

Untuk booster ini, Budi menyebut ada 7 negara yang melakukannya. Dan sesuai saran dari WHO, akan diberikan kepada masyarakat berisiko tinggi dan mengalami defisiensi imunitas yakni tenaga kesehatan dan warga lanjut usia, dan yang terganggu imunitasnya seperti pengidap HIV dan kanker.

Lalu, terkait vaksin untuk anak-anak, sudah ada 3 vaksin yang melakukan uji klinis diantaranya Sinovac, Sinopharm dan Pfizer. Diharapkan  hinga akhir tahun ketiganya bisa keluar Emrgency Use of Authorization (EUA). “Jika hasil uji klinisinya sudah keluar, kita bisa gunakan di awal tahun,” lanjutnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan terkait rincian realisasi anggaran dalam penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi. Per 22 Oktober 2021, realisasi anggaran terserap sebesar 58,3% atau setara Rp433,91 triliun dari Pagu Rp744,77 triliun. Penyerapannya terbagi dalam 5 klaster yakni Kesehatan, Perlindungan Sosial, Dukungan UMKM dan Korporasi, Program prioritas dan Insentif Usaha.

Klaster pertama, Kesehatan dengan Pagu Rp214,96 triliun terealisasi Rp116,82 triliun (54,3%). Rinciannya penggunannya pada RS darurat Asrama Haji dan Pademangan, pembagian paket obat untuk masyarakat dan penebalan PPKM, biaya perawatan untuk 580 ribu lebih ketika lonjakan kedua, instentif nakes sebanyak 1,26 juta orang di pusat dan daerah termasuk santuanan kematian 446 nakes, pengadaan vaksin 121,4 juta dosis dan bantuan iuran JKN untuk 34 juta orang.

Klaster kedua, Perlindungan Sosial dengan Pagu Rp186,64 triliun realisasinya Rp125,10 tiliun (67%). Rinciannya untuk PKH 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan Kartu Sembako untuk 17,3 juta KPM, Bantuan Sosial Tunai untuk 5,9 juta orang, bantuan kuota internet untuk 60,46 juta penerima, bantuan UKT untuk 261,3 ribu penerima, Bantuan Subsidi upah untuk 6,65 juta pekerja dan bantuan beras utnuk 28,8 juta penerima dan smabko PPKM untuk 3,24 juta KPM.

Klaster ketiga, Dukungan UMKM dan Korporasi Pagu Rp162,40 triliun terealisasi Rp63,20 triliun (38,9%). Rincian manfaatnya, Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM) 12,71 juta usaha, IJP untuk 2,24 juta UMKM dan 36 korporasi, penempatan dana bank dengan total penyaluran kredit Rp442,19 triliun kepada 5,43 juta debitur, subsidi Bunga KUR untuk 6,02 juta debitur dan non-KUR untuk 7,2 juta debitur, PMN untuk HK Pelindo III dan KIW sebesar RP8,39 triliun, telah disalurkan bantuan PKL kepada 554,1 ribu usaha. 

Klaster keempat, Propgram Prioritas dengan Pagu rp117,94 triliun dan realisasinya Rp68,07 triliun (57,7%). Rincian manfaatnya untuk padat karya K/L untuk 1,23 juta naker, pariwisata diantaranya sertifikat CHSE serta akomodasi nakes dalam rangka peningkatan industri perhotelan, ketahanan pangan diantaranya untuk pembangunan bendungan dan food estate, ICT seperti pemutakhiran DTKS dan fasilitas pinjaman daerah Rp10 triliun melalui PT SMI.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: